digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Kholid
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu wilayah distribusi pupuk subsidi PT. Pusri Palembang adalah provinsi Jawa Tengah. Sistem distribusi dari gudang lini I hingga ke Gudang lini IV Pengecer saat ini masih mengalami permasalahan. Masalah yang dihadapi yaitu keterlambatan atau tertundanya pasokan terutama di gudang Distributor dan Pengecer. Keterlambatan (dwell time) disebabkan gangguan pada kegiatan operasional distribusi. Masalah ini berulang tiap tahunnya terutama di musim tanam. Bila permasalahan ini tidak segera di perbaiki akan berdampak pada kualitas produksi petani serta kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan, mengevaluasi dan melakukan perbaikan proses bisnis distribusi pupuk subsidi PT. Pusri palembang untuk daerah penelitian Provinsi Jawa Tengah. Kontribusi yang diharapkan adalah diperolehnya proses bisnis distribusi pupuk subsidi baru yang lebih efektif, lean dan terstandarisasi. Penelitian ini menggunakan model acuan utama Bonar (2006), serta kekurangan pada model acuan utama akan dilengkapi dengan model pendukung lainnya dan benchmarking pada perusahaan BUMN sejenis yang juga melakukan kegiatan penyaluran produk subsidi. Untuk perbaikan proses bisnis dilakukan pendekatan Business Process Improvement (BPI) oleh Harrington (1991). Perbaikan yang dilakukan pada Tingkat Produsen adalah dengan menambah klausul batasan waktu dalam kontrak kerja atau merubah jenis kontrak dari bersifat voyage charter menjadi Time Charter pada rekanan penyedia jasa kapal dan truk. Selain itu juga melakukan otomatisasi pada kegiatan loading pupuk dari gudang lini I menuju kapal di dermaga khusus PT Pusri Palembang. Perbaikan yang dilakukan pada tingkat Distributor diajukan tiga alternatif yaitu alternatif ke-1 Produsen mengatur secara penuh proses transportasi dari gudang lini I sampai gudang lini IV. Alternatif ke-2 adalah alternatif pertama ditambah dengan kewenangan jual beli Distributor sepenuhnya diambil alih oleh Produsen. Alternatif ke-3 adalah dengan menghilangkan entitas Distributor pada penyaluran pupuk subsidi. Pilihan alternatif terbaik melalui pendapat expert yaitu alternatif ke-3 dengan mendapatkan skor tertinggi dari dua alternatif lainnya. Perbaikan pada tingkat Pengecer adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana pengawasan melalui aplikasi teknologi informasi. Tingkat Pengecer sangat dipengaruhi keberhasilan perbaikan pada proses sebelumnya. Perbaikan proses bisnis yang dilakukan mampu mengurangi waktu proses distribusi pupuk subsidi sebanyak 27 – 39 hari kerja. Pada kondisi existing diperlukan waktu 60 hari dan setelah dilakukan perbaikan waktu proses distribusi menjadi hanya 21 – 33 hari kerja. Tetapi penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya membahas proses distribusi pupuk subsidi berkaitan perpindahan barang dari gudang lini I PT Pusri Palembang sampai gudang lini IV Provinsi Jawa Tengah saja.