digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Giovanni Permadi
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kampung Braga menjadi salah satu contoh perkampungan yang berada di pusat kota bandung, dengan kualitas hidup yang rendah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kawasan Braga pada masa pemerintahan Belanda pada tahun 1910- 1940 Braga menjadi pusat perekonomian Kolonial Hindia- Belanda dan memiliki peninggalan budaya dan sejarah yang tinggi. Kawasan Braga mengalami peningkatan perekonomian yang tinggi dan kawasan ini tumbuh menjadi perkampungan yang semakin padat, dimana kepemilikan tanah terbagi antara individu, pemerintah, serta pengembang dan beberapa sudah dialihfungsikan menjadi fasilitas publik akibat dari revitalisasi kawasan Braga. Pemerintah Kota Bandung menjadikan Kawasan Braga menjadi Kampung Wisata dalam upaya menarik lebih banyak wisatawan. Akan dijadikan satu wilayah percontohan yang layak dikunjungi dari aspek fasilitas, atraksi, budaya dan aksesibilitasnya menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari. Kampung Braga direncanakan menjadi sebuah kampung wisata kreatif yang berbasis masyarakat yang dapat menjadi prototipe untuk kampung kampung Kota lainnya. Tujuan perancangan ini untuk merancang ruang ruang yang potensial pada lahan sempit untuk diaplikasikan menjadi ruang terbuka hijau yang bermanfaat secara ekologis, budaya, sejarah,edukasi dan rekreasi dalam konteks kampung wisata Braga. Oleh karena itu, pendekatan dengan kenyamanan termal lingkungan akan digunakan untuk memahami kondisi iklim yang ada pada kawasan padat pemukiman, mengkaji tantangan dan potensi, serta mensimulasikan pemilihan jenis tanaman yang mampu memberikan kenyamanan termal yang dapat menurunkan suhu pada kawasan. Dari data yang didapat berdasarkan analisis fisik dan simulasi, peneliti menemukan bahwa rancangan ruang ruang potensial untuk ruang hijau serta pemilihan dan penataan vegetasi yang tepat dapat menurunkan suhu pada site yang telah direncanakan. Berdasarkan simulasi pemilihan jenis tanaman ditemukan bahwa penggunaan jenis vegetasi bertajuk lebar dan vegetasi kolumnar memiliki kontribusi yang baik dalam menurunkan suhu pada site yang terbilang padat dan tidak terlalu besar. Penataan vegetasi kolumnar sangat efektif untuk ditanam pada sisi barat dan timur dan vegetasi bertajuk lebar dominan dalam menurunkan suhu yang merata pada bagian tengah site. Berdasarkan dari perancangan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan kampung wisata Braga dapat menghasilkan peningkatan Ruang Terbuka Hijau sebesar 8860 m2, dan penurunan suhu rata rata 2,06 C.