digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampai sekarang, cara pemakaian insulin pada penderita diabetes yang sangat umum dilakukan adalah melalui suntikan atau infus. Penggunaan insulin dengan jarum suntik pada jaringan subkutan dapat menyebabkan efek samping seperti lipoatrofi dan lipohipertrofi, sehingga penggunaan insulin secara oral dapat menjadi alternatif. Penggunaan insulin secara oral merupakan cara yang paling mudah untuk pasien dan paling menyerupai pemberian insulin secara fisiologis. Namun ekosistem saluran pencernaan bukan kondisi yang ideal untuk protein seperti insulin, maka dibutuhkan sebuah carrier yang efektif untuk mengangkut insulin menuju saluran darah melalui saluran pencernaan. Material yang digunakan sebagai drug carrier pada penelitian ini adalah nanopartikel silika mesopori. Penelitian ini menggunakan koordinat insulin berupa file pdb 3i40. Simulasi dinamika molekul dilakukan menggunakan perangkat lunak GROMACS. Simulasi dinamika molekul dijalankan dalam empat tahap yaitu: minimisasi energi, ekuilibrasi, annealing dan production run. Di setiap tahapan, simulasi menggunakan metode Particle Mesh Ewald untuk menghitung interaksi elektrostatik dengan jarak cutoff 1 nm, dan interaksi van der Waals (vdW) juga dengan cutoff 1 nm. Energi sistem diminimalkan hingga mencapai nilai terendah dengan gaya maksimal kurang dari 100 kJ/mol. Kemudian, sistem diseimbangkan selama 100 ps dengan constraint posisi pada peptida, pengontrolan suhu dengan metode v-rescale, pengontrol tekanan menggunakan algoritma Berendsen. Ekuilibrasi tambahan dilakukan untuk melepaskan constraint posisi pada peptida. Untuk mencapai itu, suhu sistem dinaikkan perlahan dari 50 K menuju 300 K selama 0,5 ns. Berdasarkan dari nilai rmsd, rmsf, struktur sekunder, luas permukaan yang diakses pelarut, radius girasi, dan fungsi distribusi radial hasil simulasi dinamika molekul menunjukkan bahwa insulin di dalam nanopartikel silika mesopori tidak mengalami perubahan konformasi yang berarti.