digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sahat Hutajulu
PUBLIC Taupik Abidin


Teknologi 5G menawarkan banyak sekali keuntungan mulai dari kebergunaan baru nan mutakhir, model bisnis terkini dan keuntungan untuk aktor-aktor 5G termasuk kehidupan manusia. Beberapa operator telekomunikasi di seluruh dunia sudah terlebih dahulu menggelar jaringan 5G sejak 2018 dan memasarkannya ke pelanggan. Namun begitu, beberapa negara, operator telekomunikasi dan perusahaan telekomunikasi lainnya masih belum yakin akan keberhasilan teknologi 5G mengingat ongkos investasi yang sangat besar, kegunaan yang belum terbukti secara bisnis dan kesiapan industri sebagai pengguna utama. Indonesia sendiri berada di tahap awal penyebaran 5G setelah pertama diluncurkan di bulan Juni 2021, dan masih akan menghadapi berbagai tantangan dalam waktu dekat. Riset ini bertujuan untuk menganalisis tentang penyebaran teknologi 5G di Indonesia khususnya industri telekomunikasi. Studi ini akan berfokus pada pandangan awal mengenai penyebaran 5G di Indonesia, tantangan dan problema riil di lapangan dan pemecahan masalah. Studi ini dapat dijadian panduan oleh pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam industri telekomunikasi lainnya dalam menemukan dan menyusun strategi kebijakan dan investasi paling efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut, maka studi ini berdasar pada filosofi pragmatisme dan pendekatan abduktif. Metodologi campuran dipilih untuk menjawab tujuan riset ini. Data kualitatif diambil dengan menggunakan Diskusi Kelompok Terfokus dan wawancara semi terstruktur ke teknokrat di Indonesia. Studi ini menggunakan analisis kualitatif perencanaan skenario dan analisis lintas studi kasus untuk menilik masalah utama pembangunan 5G di Indonesia, pemecahan masalah dan model solusi. Model tersebut kemudian disimulasikan dengan menggunakan Pemodelan Berbasis Agen sebagai penggambaran skenario dan demonstrasi terhadap difusi 5G serta indikator performansi bersama, yakni jumlah pengguna, waktu difusi dan total pendapatan. Hasil simulasi menggambarkan percepatan waktu difusi sekitar 34% dan peningkatan total pendapatan sekitar 105% dari tahun ketiga sampai kelima.