ABSTRAK Ni Kadek Ayuni Sekarini
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ni Kadek Ayuni Sekarini
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Biji pala merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan mengandung
banyak asam miristat dalam bentuk trimiristin. Namun, belum ada pengolahan lemak biji pala
menjadi produk kimia dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi di Indonesia. Salah satu produk
yang dapat dihasilkan dari pengolahan asam miristat biji pala adalah isopropil miristat (isopropil
ester asam tetradekanoid) yang sering digunakan pada kosmetik, parfum, dan lain-lain. Selama
ini, isopropil miristat diproduksi melalui esterifikasi asam lemak dengan isopropanol. Asam
lemak sendiri diperoleh melalui hidrolisis trigliserida pada tekanan dan temperatur tinggi (50 bar,
250-260 0C), sehingga memerlukan energi dan biaya yang besar. Di sisi lain, penelitian
sebelumnya melaporkan perlakuan isopropanolisis terhadap minyak biji kapas (cottonseed oil)
dengan perolehan/konversi sebesar 98,9% (Alhassan dan Uemura, 2016).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas aplikasi metode isopropanolisis
pada literatur referensi terhadap trimiristin hasil ekstraksi lemak biji pala. Trimiristin biji pala
diperoleh dengan ekstraksi Soxhlet, didistilasi, lalu dikristalisasi. Trimiristin biji pala kemudian
diproses dengan isopropanolisis dengan katalis kalium hidroksida. Sejauh ini belum ditemukan
referensi mengenai reaksi isopropanolisis trimiristin menjadi isopropil miristat. Dalam penelitian
ini, pengaruh temperatur dan rasio bahan baku terhadap hasil isopropanolisis juga ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode referensi mampu mengonversi trimiristin biji pala
menjadi isopropil miristat hingga 29,9%. Eksperimen terhadap beberapa jenis minyak nabati
mengindikasikan bahwa jenis substrat sangat memengaruhi efektivitas metode ini, dikorelasikan
dengan polaritas substrat trigliserida. Kondisi optimum proses diperoleh pada temperatur 60?C
dan rasio bahan baku 1:24 dengan persentase konversi trimiristin sebesar 29,9%.