digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Disertasi ini bertujuan untuk mendalami fenomena kebertahanan masyarakat kampung kota Ciroyom Bandung dalam menghadapi permasalahan lingkungan dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk penciptaan karya rupa ruang publik serta mengetahui tanggapan masyarakat terhadap karya-karya yang diciptakan di lingkungan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Al Qamariyyah sebagai salah satu simpul kebertahanan masyarakat Ciroyom. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kebertahanan tersebut maka digunakan metode etnografi untukmemahami pandangan masyarakat Ciroyom terhadap permasalahan lingkungan serta mengetahui bentuk-bentuk tindakan yang dilakukan masyarakat agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Penelitian yang sifatnya emik ini akan memberikan pemahaman yang objektif karena berinteraksi langsung dengan masyarakat yang diteliti yaitu masyarakat yang berada di kawasan permukiman RW 04 Kelurahan Ciroyom Bandung. Secara khusus dilakukan penelitian terhadap MDA Al-Qomariyyah sebagai lembaga pendidikan nonformal di bidang keagamaan yang didirikan oleh warga setempat. Temuan dari penelitian ini menjadi pijakan untuk melakukan penelitian yang sifatnya eksperimental dalam wujud penciptaan karya rupa ruang publik. Proses penciptaan karya menggunakan pendekatan partisipatori yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap penciptaan karya. Tahap berikutnya adalah melakukan penelitian dengan metode deskriptif untuk mengetahui tanggapan dari masyarakat Ciroyom terhadap karya yang dihasilkan di lingkungan MDA Al Qamariyyah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebertahanan yang terdapat di masyarakat Ciroyom adanya modal sosial kebersamaan, keterbukaan serta inisiatif yang kuat dari warga. Berdasarkan temuan tersebut maka diciptakan karya rupa ruang publik yang merefleksikan modal sosial tersebut. Dipilihnya jenis karya rupa ruang publik karena diharapkan masyarakat dapat memperoleh dampak positif berupa terciptanya dialog para stakeholder untuk kepentingan umum dan masyarakat, karya rupa tersebut mampu menarik perhatian publik, terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara para seniman yang berperan juga sebagai inisiator dengan masyarakat; dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni. Tanggapan masyarakat terhadap karya tersebut adalah memahami pesan tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan yang disampaikan melalui karya-karya iitersebut. Melalui penelitian ini diketahui bahwa inisiatif warga yang menyelenggarakan lembaga pendidikan nonformal seperti madrasah memiliki potensi untuk semakin memperkuat kebertahanan terhadap masalah lingkungan jika lebih intensif mengembangkan pembelajaran literasi lingkungan lebih dini. Dengan menciptakan karya rupa ruang publik di lingkungan madrasah diharapkan literasi lingkungan terutama dikalangan anak-anak semakin baik