digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 DS PP RAHMATSYAM BASKORO 1.pdf)u
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Perubahan iklim secara global membawa perubahan besar terhadappotensi yang mungkin dialami masyarakat di Indonesia. Hambatan pendidikan bencana modern adalah keyakinan tradisional tidak memiliki pemahaman yang sama dalam memandang bencana, terutama pengurangan resiko bencana atau mitigasi. Penelitian ini mengeksplorasi masyarakat di kawasan bencana hidrometeorologi di kawasan Sungai Citarumdiharapkan mampu memahami ruang hidupnya yang rawan bencana dan melakukan mitigasi untuk mengurangi dampak dari kejadian alam tersebut.Kampanye sosial mitigasi bencana harus mendorong aksi masyarakat mengakses pengetahuan kebencanaanuntuk menjadikecakapandalam mengatasi krisis hidrometeorologi, salah satunyadengan memperkuat kearifan lokal terkait bencana.Tujuan penelitian adalah mengembangkan konsep dan merancang media kampanye strategis mitigasi bencana memberi dampak pada kesadaran warga terhadap ruang hidupnyamelalui desain partisipatif pada komunitas protagonis dalam memroduksi pengetahuan,inventarisasi mengenai potensi budaya lokal tersebut dalam edukasi bencana.Riset Tindakan Partisipatif sebagai metode yang digunakan untuk menggali sesuai konteks tempat, waktu dan media pada komunitas yang ditujuuntuk mengembangkan desain partisipatif kampanye kesadaran mitigasi. Media komunikasi dan desain yang terkait dengan mitigasi bencana hidrometeorologidirancang secara partisipatif dan didistribusikan bersama melaluiModel Sociotaggingberupa desain partisipatif dalam memroduksi literasi bencana pada komunitas protagonis.Desain yang diusulkan mengarah pada rekomendasi untuk merancang media pendidikan mitigasi bencana spesifik lokasi.Pengembangan teknologi media sosial yang ramah pengguna memungkinkan peluang dalam mengoptimalkan pendidikan bencana dan mitigasi.Hasil penelitian dan desain direkomendasikansebagai modelpenatalaksanaan dalam merancang edukasi mitigasi bencana spesifik-tempat dengan menggunakan medium komunikasi visual secara partisipatif.Model ini memungkinkan komunitas protagonis untuk mengembangkan literasi kebencanaan secara mandiri serta kesadaran ruang hidup di daerah rawan bencana di bantaran sungai Citarum.