Pemanfaatan smartphone yang terus meningkat dan kemampuan smartphone yang dilengkapi
dengan berbagai sensor untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi di sekitar kita
memunculkan sebuah paradigma yang disebut mobile crowdsensing. Untuk memotivasi
partisipasi masyarakat di dalam mobile crowdsensing dan karena partisipan mobile
crowdsensing menggunakan sumber daya mereka, maka sangat penting untuk menerapkan
mekanisme insentif pada aplikasi mobile crowdsensing (MCS). Hal yang paling mendasar dan
faktor kunci pada MCS adalah keterlibatan partisipan dan komitmen dari partisipan untuk
selalu terlibat di dalam sistem memberikan informasi yang terbaru dan terpercaya. Hal ini
menunjukkan bahwa kunci kesuksesan dari aplikasi MCS adalah melalui adanya pemberian
insentif agar partisipan merasa tertarik untuk berpartisipasi di dalam aktivitas crowdsensing.
Tanpa adanya cukup partisipasi maka tidak mungkin untuk mendapatkan layanan
crowdsensing yang baik. Dengan demikian diperlukan sebuah mekanisme insentif yang baik
pada aktivitas MCS. Tujuan dari mekanisme insentif ini adalah untuk mempengaruhi pola
perilaku partisipan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh crowdsourcer.
Sampai saat ini berbagai penelitian telah merancang mekanisme insentif baik secara umum
maupun untuk aplikasi spesifik. Mekanisme insentif secara umum dapat dimodelkan
menggunakan Stackelberg game yang merupakan model game theory dengan tujuan untuk
mengoptimalkan utilitas pada pemain. Dengan model ini, crowdsourcer sebagai leader
bergerak pertama kali dan menentukan strateginya; kemudian, partisipan sebagai follower
menentukan strategi respons terbaik mereka terhadap strategi leader, di mana tujuan dari
masing-masing leader dan follower adalah memaksimalkan utilitas mereka. Terdapat beberapa
penelitian yang menggunakan Stackelberg game untuk membuat model mekanisme insentif
dengan beberapa crowdsourcer namun penelitian tersebut tidak memasukkan batasan biaya
untuk kasus pada biaya yang terbatas. Dan secara keseluruhan beberapa penelitian sebelumnya
tidak mempertimbangkan reputasi partisipan dan parameter preferensi pada model yang
dikembangkan.
Penelitian disertasi ini menyelesaikan masalah merancang mekanisme insentif untuk dapat
mengoptimalkan keuntungan atau utilitas pemerintah dan utilitas masyarakat dengan anggaran
yang terbatas pada aplikasi pelaporan masyarakat. Insentif yang digunakan pada penelitian ini
adalah insentif moneter dalam bentuk poin. Disertasi ini menyajikan beberapa parameter
insentif dan memberikan peringkat parameter tersebut sesuai dengan dampak signifikannya
terhadap jumlah insentif yang diterima oleh partisipan dengan menggunakan metode AHP
(proses hierarki analitik). Parameter ini menjadi acuan di dalam merumuskan fungsi utilitas pada model Stackelberg game yang dikembangkan. Hasil menunjukkan bahwa peringkat
parameter insentif yang tinggi memberikan informasi penting mengenai masalah kota.
Penelitian ini merancang mekanisme insentif untuk mobile crowdsensing berdasarkan
beberapa parameter insentif yang sudah teridentifikasi menggunakan model Stackelberg game
serta menerapkan MOOP (multi objective optimization problem) ke model insentif di mana
reputasi partisipan diperhitungkan. Evaluasi model insentif yang diusulkan dilakukan melalui
simulasi. Hasil yang diperoleh dari disertasi ini adalah sebuah model Stackelberg game di mana
terdapat Nash Equilibrium dan Stackelberg equilibrium yang memaksimalkan utilitas
masyarakat dan utilitas pemerintah dengan anggaran insentif yang terbatas. Hasil implementasi
juga menunjukkan bahwa model Stackelberg game yang diusulkan dapat diterapkan pada
aplikasi di dunia nyata dan melengkapi model mekanisme insentif pelaporan masyarakat
eksisting