digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ahmad Zulfadilah
PUBLIC Alice Diniarti

Terminal kendaraan adalah pelabuhan khusus untuk bongkar muat kendaraan berupa Completely Built Up (CBU), Truck, Heavy Tractor, dan sparepart. Di Indonesia terdapat gerbang terminal kendaraan terbesar kedua di Asia Tenggara, yaitu Terminal Kendaraan Tanjung Priok. Ekspor kendaraan Indonesia yang melalui Tanjung Priok mencapai titik tertinggi pada tahun 2018 sebesar 264.533 unit. Sedangkan, kebijakan impor kendaraan di Indonesia tidak didukung untuk membangun pusat manufaktur mobil yang akan mengurangi ketergantungan negara pada impor mobil. Lapangan penumpukan terminal kendaraan mengalami peningkatan throughput kendaraan dan terdapat rencana perpindahan dari Terminal Kendaraan Internasional Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Kendaraan Internasional Pelabuhan Patimban. Sehingga diperlukan analisis ketersediaan lapangan penumpukan Terminal Kendaraan Internasional Pelabuhan Tanjung Priok dalam memenuhi peningkatan jumlah kendaraan. Dalam penelitian ini, dikaji mengenai ketersediaan lapangan penumpukan terminal kendaraan dan efektivitas waktu manajemen operasi terminal kendaraan agar dapat menurunkan jumlah kebutuhan lapangan penumpukan. Analisis ketersediaan lapangan penumpukan menggunakan model regresi multivariat untuk meninjau prakiraan peningkatan jumlah kendaraan sampai tahun 2030. Sedangkan, analisis efektivitas waktu menggunakan simulasi monte carlo untuk mendapatkan durasi waktu yang lebih efefktif dalam manejemen operasi terminal kendaraan. Hasil analisis ketersediaan lapangan penumpukan untuk kriteria impor masih mencukupi. Sedangkan, untuk kriteria ekspor dan total sudah tidak mencukupi dengan masing-masing pada tahun 2026 dan 2030. Hasil analisis efektivitas waktu menunjukkan terdapat perubahan luas lapangan penumpukan menjadi lebih kecil akibat efektivitas waktu manajemen operasi terminal kendaraan.