digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 1 Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

BAB 2 Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

BAB 3 Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

BAB 5 Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

PUSTAKA Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

ABSTRAK Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

COVER Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

BAB 4 Ihsan Imaduddin
PUBLIC Ratnasari

Salah satu cara untuk mengatasi ambiguitas atau ketidakunikan solusi dalam pengukuran geofisika adalah survei bersama, yaitu melakukan survey dengan menggunakan lebih dari satu metode geofisika. Dua metode geofisika yang banyak digunakan dalam survei bersama, terutama untuk investigasi bawah permukaan dangkal adalah metode resistivitas arus searah (direct current resistivity / DCR) dan metode seismik refraksi (SR). Dimana metode DCR mengidentifikasi bawah permukaan berdasarkan kemampuan tanah mengalirkan arus listrik, sedangkan SR berdasarkan kemampuan tanah menjalarkan gelombang mekanik. Setidaknya, ada tiga aspek dalam lingkup survei bersama yaitu akuisisi, inversi, dan interpretasi. Aspek interpretasi bersama telah umum digunakan dalam setiap metode survei geofisika. Aspek inversi bersama telah memiliki beberapa studi yang telah menunjukkan perkembangan yang cukup positif, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sedangkan penelitian dalam aspek instrumentasi akuisisi data bersama belum banyak dipublikasikan. Hingga saat ini proses akuisisi data survei bersama masih menggunakan instrumentasi untuk masing - masing metode secara terpisah. Karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan sistem instrumentasi akuisisi data survei bersama untuk metode DCR dan metode SR dalam satu perangkat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem instrumentasi yang dapat melakukan proses akuisisi data bersama baik untuk metode DCR maupun metode SR secara simultan dalam satu perangkat tunggal. Perancangan sensor utama merupakan kombinasi elektroda sebagai sensor DCR dan geophone sebagai sensor SR. Proses pembacaan sinyal dan akuisisi data menggunakan ADC dengan resolusi 16 bit untuk DCR dan resolusi 24 bit untuk SR. Mikrokontroler digunakan untuk mengontrol ADC dalam mendeteksi dan memperoleh sinyal. Mikrokontroler juga mengontrol proses komunikasi data dari titik survei (node) ke pusat kendali dan pengumpulan data (gateway). Proses penapisan, pemantauan kualitas data, dan penyimpanan sinyal yang diukur dilakukan di gateway dengan menggunakan PC yang juga berperan sebagai perangkat penghubung sistem dengan surveyor / pengguna. Pada metode DCR rentang pengukuran arus 0~1000mA dengan akurasi 1mA dan rasio dinamis 60dB sedangkan untuk tegangan -2500~2500mV dengan akurasi 1mV dan rasio dinamis 74dB. Pada metode SR rentang pengukurannya simpangan -2500~2500mV dengan akurasi 1mV dan rasio dinamis 74dB serta rentang pengukuran frekuensi 2~200Hz. Sistem instrumentasi ini bekerja dengan metode multichannel dimana satu sistem menangani banyak node dan setiap node bekerja secara otomatis sesuai konfigurasi yang ditentukan. Proses pengendalian dan penyimpanan data setiap node dilakukan secara terpusat di gateway. Komunikasi antara gateway dan semua node bisa menggunakan dua opsi, yaitu berbasis kabel menggunakan protokol RS-485 atau tanpa kabel menggunakan WiFi. Uji lapangan dilakukan di kawasan Gedebage di selatan kota Bandung yang secara geologis merupakan kawasan endapan danau purba. Reliabilitas instrumentasi ditunjukkan dengan kemampuan instrumen melakukan proses akuisisi data dan transmisi data menggunakan 24 node secara simultan. Proses akuisisi data bersama dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit. Data yang diperoleh setelah diolah dapat memberikan informasi mengenai lapisan bawah permukaan. Hasil interpretasi gabungan ditemukan adanya lempung pada lapisan atas hingga kedalaman 3 m, di bawahnya terdapat lanau lempungan hingga kedalaman 40 m. Parameter geofisika hasil pengukuran divalidasi dengan data geologi berupa data pemboran inti sampai dengan kedalaman 40 m, menandakan bahwa data yang diperoleh dari instrumentasi ini valid. Penerapan instrumentasi ini dapat digunakan untuk insvestigasi bawah tanah seperti pendeteksian bidang belincir tanah longsor, struktur geologi, muka air tanah, sumber air tawar bawah tanah, rongga, benda yang terkubur, dll. Dalam pemeriksaan vertikal, instrumen juga dapat digunakan untuk seismik downhole, resistivitas downhole, seismik crosshole, resistivitas crosshole, atau survei bersama dari downhole/crosshole resistivitas seismik. Dengan menggunakan survei terjadwal, instrumen dapat melakukan pemantauan terjadwal, terutama untuk metode DCR. Dengan mengganti geophone ke frekuensi harmonik yang tepat, instrumen juga dapat digunakan untuk survei gabungan pasif dari kedua metode. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menyempurnakan metode dan algoritma komunikasi nirkabel yang memiliki jangkauan jarak yang lebih jauh dan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat melibatkan lebih banyak node dengan radius survei yang lebih jauh. Selain itu, pada penelitian selanjutnya juga disarankan untuk merancang dan mengimplementasikan instrumentasi akuisisi data dan sistem inversi yang terintegrasi untuk kedua metode tersebut.