digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Joshua Anugerah Purwadi
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Joshua Anugerah Purwadi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Joshua Anugerah Purwadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Produksi CPO Indonesia saat ini adalah 48 juta ton/tahun. Jumlah sebesar ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan produk-produk turunan minyak sawit menjadi bahan kimia nabati (oleokimia). Sebagian besar kebutuhan senyawa aromatik Indonesia masih dipenuhi dengan cara mengimpor dari luar negeri. Kapasitas produksi BTX Indonesia saat ini adalah 1.663.000 ton/tahun, sementara kebutuhan BTX Indonesia adalah 2.565.000 ton/tahun, sehingga impor senyawa aromatik Indonesia saat ini adalah 902.000 ton/tahun, atau diperkirakan bernilai 1016 juta USD. Hal ini menyebabkan bahwa Indonesia membutuhkan suatu cara untuk dapat memenuhi permintaan senyawa aromatik dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan. Senyawa aromatik dapat diproduksi melalui proses perengkahan trigeliserida yang merupakan komponen utama pembentuk minyak nabati (minyak sawit). Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis ITB telah mengembangkan katalis berbasis ZSM5 untuk reaksi perengkahan minyak sawit menjadi senyawa aromatik. Unjuk kerja katalis ini adalah konversi minyak sawit mencapai 100% dan perolehan produk cair sekitar 40-45% bergantung jenis katalis yang digunakan. Perolehan ini masih berpeluang untuk ditingkatkan dengan cara: (1) memodifikasi katalis sehingga memiliki unjuk kerja optimum menghasilkan perolehan OLP dan konsentrasi senyawa aromatik maksimum, (2) mengatur kondisi optimum perengkahan, yakni temperature perengkahan dan WHSV (Bhatia dan Zabidi 2001), (3) mengaromatisasi fasa produk gas samping proses perengkahan minyak sawit yang sebagian besar terdiri dari olefin dan paraffin ringan. Pada penelitian ini aromatisasi gas produk perengkahan minyak sawit dilakukan menggunakan katalis berbasis zeolit yang dimodifikasi dengan ZnO dan Co2O3. Uji kinerja dilakukan dengan menggunakan reaktor pipa unggun tetap dengan menggunakan umpan model gas LPG. Rasio C3/C4 gas LPG yang digunakan adalah 1:1. Uji kinerja dilakukan dengan kondisi operasi 600? dan WHSV 1,25 gr/jam.(g-cat) pada tekanan atmosferik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan katalis ZSM5 untuk proses meningkatkan perolehan senyawa aromatik, (2) mengembangkan proses perengkahan minyak sawit 2 tahap dengan menggabungkan proses perengkahan dan proses aromatisasi olefin dan paraffin ringan untuk menghasilkan senyawa aromatik. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat digunakan untuk menstubstitusi kebutuhan BTX nasional melalui proses hilirisasi industri turunan minyak sawit.