digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Neena Zakia S Si M Si
PUBLIC Latifa Noor

COVER Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Neena Zakia S Si M Si
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

PUSTAKA Neena Zakia S Si M Si
PUBLIC Latifa Noor

Manggis (Garcinia mangostana L.) secara ilmiah telah terbukti dapat digunakan dalam pengobatan disebabkan kandungan senyawanya yang bersifat farmakologis. Senyawa metabolit sekunder mayor dalam kulit buah manggis (pericarp) yang bersifat bioaktif adalah senyawa xanthon. Kelimpahan terbesar xanthon dalam kulit buah adalah senyawa alfa mangostin, yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, antiinflamatori, antioksidan, antialergi, antitumor, dan antikanker. Senyawa-senyawa turunan xanthon dalam kulit manggis mempunyai manfaat yang berbeda, maka diperlukan suatu upaya untuk memperoleh senyawa alfa mangostin secara selektif. Untuk pemisahan salah satu senyawa dalam suatu matriks yang komplek terdapat beberapa tahapan yaitu isolasi, clean-up, dan pemekatan analit. Beberapa metode telah dikembangkan untuk pemisahan tersebut, seperti fraksinasi dengan kolom, ekstraksi pelarut, dan ekstraksi fasa padat (solid phase extraction, SPE). Namun, metoda tersebut masih mempunyai kelemahan yaitu pengerjaan yang tidak sederhana, membutuhkan volume pelarut yang cukup banyak, dan tidak selektif. Penelitian yang berkembang pesat saat ini untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah penggunaan sorben selektif yaitu polimer bercetakan molekul sebagai material fungsional untuk proses pemisahan, clean-up, dan sekaligus prakonsentrasi analit. Penelitian tentang polimer bercetakan molekul (molecularly imprinted polymer atau MIP) untuk senyawa alfa mangostin hingga saat ini belum pernah dilaporkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah dikembangkan suatu material fungsional yaitu polimer bercetakan molekul yang bersifat selektif untuk proses isolasi, clean-up dan prakonsentrasi bagi senyawa alfa mangostin. MIP selanjutnya diaplikasikan sebagai pengisi sorben berbasis ekstraksi fasa padat atau dikenal sebagai molecularly imprinted solid phase extraction (MISPE). Pada penelitian ini telah disintesis suatu MIP untuk senyawa alfa mangostin dengan teknik polimerisasi radikal secara presipitasi. Dengan mereaksikan senyawa alfa mangostin sebagai molekul templat, asam metakrilat (monomer fungsional), etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) sebagai pengikat silang, dan benzoil peroksida (BPO) sebagai inisiator, dalam pelarut porogen asetonitril. Sebagai polimer kontrol disintesis polimer tanpa cetakan molekul atau disebut non-imprinted polymer (NIP). Kajian mengenai pemilihan monomer fungsional, senyawa pengikat silang, dan perbandingan komposisi templat:monomer:pengikat silang telah dilakukan. Untuk mengetahui keberhasilan sintesis, dilakukan karakterisasi fisik terhadap material hasil sintesis (MIP) meliputi analisis FTIR, SEM, TGA-DTG, dan BET. Kinerja dari MIP dilakukan dengan sistem batch meliputi optimasi pH, kinetika adsorpsi, isoterm adsorpsi, dan selektivitas pada sampel. Analisis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan HPLC. MIP alfa mangostin diaplikasikan sebagai pengisi sorben pada kolom SPE. Kinerja MISPE yang dilakukan meliputi proses adsorpsi-desorpsi, keberulangan, clean-up, prakonsentrasi, dan % recovery terhadap sampel nyata. Hasil penelitian dengan adsorpsi sistem batch menunjukkan kondisi optimum adsorpsi adalah pH larutan 2, waktu kontak 180 menit, kapasitas adsorpsi maksimum (qm) adalah 16,19 untuk sorben MIP alfa mangostin dan 4,22 untuk sorben NIP, dengan nilai faktor pencetakan (IF) yaitu 3,84. Kinetika adsorpsi mengikuti orde 2 semu dan model isoterm adsorpsi Langmuir. Faktor pemisahan dan selektivitas adsorpsi terhadap molekul alfa mangostin dilakukan dengan keberadaan molekul xanthon dengan nilai koefisien selektivitas (K) MIP yaitu 34,473 dan koefisien selektivitas relatif (K’) 5,365. MIP alfa mangostin berhasil diaplikasikan sebagai sorben pengisi SPE (MISPE) dan mempunyai kemampuan adsorpsi-desorpsi yang bagus yaitu mencapai %recovery 94,53% menggunakan eluen metanol:asam asetat 90:10 (%v/v). Keberulangan (reusability) MISPE diperoleh hingga 8 siklus penggunaan, dengan % adsorpsi mencapai di atas 90%, namun % desorpsi dan % recovery mulai menurun hingga mencapai 75% pada siklus ke-8. Dalam proses pengayaan, diperoleh pemekatan atau prakonsentrasi dengan perolehan kembali atau persen recovery 101,67% pada pemakaian volume eluen sebanyak 500 µL, dengan faktor pemekatan 2 kali. Material fungsional MISPE alfa mangostin berhasil diaplikasikan untuk sampel nyata yaitu produk kapsul herbal yang dijual di pasaran dan ekstrak kasar kulit manggis. Material MISPE alfa mangostin mampu berperan untuk penghilangan matriks yang kompleks dengan menggunakan pelarut air dalam tahap pencucian pada prosedur SPE. MISPE alfa mangostin berhasil dipergunakan untuk penerapan proses clean-up dan pengayaan (enrichment) bagi senyawa alfa mangostin dalam sampel nyata dengan persen perolehan kembali (% recovery) di atas 95% untuk sampel kapsul herbal dan di atas 90% untuk sampel ekstrak kasar kulit manggis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi ilmiah dan informasi mengenai sintesis dan kinerja dari polimer bercetakan molekul untuk senyawa alfa mangostin. Material hasil sintesis dapat digunakan sebagai sorben alternatif untuk teknik pemisahan dan prakonsentrasi yang selektif dalam analisis senyawa alfa mangostin. Selanjutnya, material polimer bercetakan molekul alfa mangostin ini dapat dimanfaatkan industri untuk keperluan analisis pada proses standardisasi obat herbal yang mengandung komponen alfa mangostin.