





Lebih dari 90% pemanfaatan mineral berbasis titanium digunakan dalam bentuk
TiO2. Keterbatasan ketersediaan rutil alami, mendorong ilmenit menjadi sumber
mineral utama dari titanium. Hampir semua rute proses pemanfaatan ilmenit kurang
mengoptimalkan potensi logam Fe sebagai produk sampingan, kecuali pada
peleburan ilmenit menggunakan electric arc furnace (EAF). Tetapi, proses tersebut
memiliki tingkat konsumsi energi yang tinggi dan sensitif. Selain peleburan EAF,
terdapat proses reduksi karbotermik ilmenit pada fasa padat atau setengah leleh
(800-1500°C) yang dapat sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan logam Fe dan
terak titania. Tantangan dari proses ini adalah efisiensi dari reduksi dan metalisasi
beserta pemisahan logam besi dari sistem oksida yang masih dalam keadaan padat
ataupun setengah leleh. Meskipun belum sampai ke tahap industri atau komersil,
penelitian telah banyak dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses ini. Secara
garis besar, upaya tersebut meliputi penambahan berbagai macam jenis aditif dan
pemberian pre-treatment dengan cara pra-oksidasi maupun aktivasi secara
mekanis. Pada studi ini akan dilakukan kajian yang berfokus pada pengaruh
penggunaan aditif pada proses reduksi karbotermik ilmenit beserta parameter
operasi umum yang mempengaruhi efisiensi proses. Diketahui bahwa profil
temperatur operasi dan rasio molar C/O yang mengindikasikan ketersediaan
reduktor karbon merupakan parameter penting dalam reduksi karbotermik ilmenit.
Semakin tinggi temperatur operasi dan nilai rasio molar C/O yang dipilih akan
meningkatkan derajat reduksi dan metalisasi dari proses. Namun, pemilihan
temperatur maupun rasio C/O yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya
fasa TiCxOy yang tidak diinginkan ada pada produk. Temperatur yang terlalu tinggi
dan keberadaan karbon berlebih menyebabkan terjadinya reduksi lanjutan terhadap
TiO2. Sementara itu, penggunaan aditif jenis Fe-Si, FeCl3, Na2CO3, dan Na2B4O7
dapat meningkatkan derajat reduksi dan metalisasi dari proses reduksi karbotermik
ilmenit, sedangkan penggunaan aditif jenis FeS dan Na2SO4 memiliki efek yang
negatif.