Kerusakan tulang seperti patah tulang, tulang hancur atau regenerasi yang sulit
merupakan salah satu kasus kerusakan organ dengan jumlah kejadian yang tinggi. Saat ini
telah dikembangkan metode perbaikan tulang dengan cara menumbuhkan sel tulang
menggunakan struktur tiga dimensi sebagai panduan sementara sel tulang untuk tumbuh,
struktur tiga dimensi tersebut disebut dengan bone scaffold. Sampai saat ini masih
dilakukan penelitian untuk menemukan material bone scaffold yang sesuai dengan sifatsifat
yang penting dalam rekayasa jaringan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
pengaruh nanoselulosa terhadap kekuatan tekan dan sifat swelling bone scaffold berbasis
alginat, kitosan, dan karbonat apatit.
Bone scaffold dibuat dengan metode freeze drying untuk mendapatkan porositas yang
saling berhubungan. Bone scaffold dibuat dari campuran larutan kitosan, alginat, dan
karbonat apatit serta dengan variasi penambahan nanoselulosa. Nanoselulosa yang
digunakan divariasikan dengan konsentrasi 0, 1, dan 2% w/v. Analisis dari hasil scanning
electron microscopy menunjukkan bahwa ada peningkatan ukuran pori pada bone scaffold
dengan ditambahkannya nanoselulosa. Kekuatan tekan dari masing-masing sampel scaffold
A, B, dan C secara berurutan adalah 23,3; 99,1; dan 107,3 kPa. Swelling rasio dari masingmasing
sampel scaffold A, B, dan C secara berurutan adalah 1613, 2940, dan 2721%. Hal
ini membuktikan bahwa nanoselulosa dapat meningkatkan kekuatan tekan dan kemampuan
swelling pada bone scaffold berbasis alginat, kitosan, dan karbonat apatit.