digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fuja Aprianto
PUBLIC Alice Diniarti

ABSTRAK Fuja Aprianto
PUBLIC Alice Diniarti

Kerusakan tulang seperti patah tulang, tulang hancur atau regenerasi yang sulit merupakan salah satu kasus kerusakan organ dengan jumlah kejadian yang tinggi. Saat ini telah dikembangkan metode perbaikan tulang dengan cara menumbuhkan sel tulang menggunakan struktur tiga dimensi sebagai panduan sementara sel tulang untuk tumbuh, struktur tiga dimensi tersebut disebut dengan bone scaffold. Sampai saat ini masih dilakukan penelitian untuk menemukan material bone scaffold yang sesuai dengan sifatsifat yang penting dalam rekayasa jaringan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh nanoselulosa terhadap kekuatan tekan dan sifat swelling bone scaffold berbasis alginat, kitosan, dan karbonat apatit. Bone scaffold dibuat dengan metode freeze drying untuk mendapatkan porositas yang saling berhubungan. Bone scaffold dibuat dari campuran larutan kitosan, alginat, dan karbonat apatit serta dengan variasi penambahan nanoselulosa. Nanoselulosa yang digunakan divariasikan dengan konsentrasi 0, 1, dan 2% w/v. Analisis dari hasil scanning electron microscopy menunjukkan bahwa ada peningkatan ukuran pori pada bone scaffold dengan ditambahkannya nanoselulosa. Kekuatan tekan dari masing-masing sampel scaffold A, B, dan C secara berurutan adalah 23,3; 99,1; dan 107,3 kPa. Swelling rasio dari masingmasing sampel scaffold A, B, dan C secara berurutan adalah 1613, 2940, dan 2721%. Hal ini membuktikan bahwa nanoselulosa dapat meningkatkan kekuatan tekan dan kemampuan swelling pada bone scaffold berbasis alginat, kitosan, dan karbonat apatit.