Energi listrik merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang paling penting. Untuk memenuhi kebutuhan listrik negara, Pemerintah Indonesia mencanangkan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan pada tahun 2027 serta menargetkan pencapaian persentase energi terbarukan hingga 23% [1]. Salah satu potensi energi terbarukan berpotensi tinggi di Indonesia adalah energi gelombang ombak, dengan 70% wilayah Indonesia yang merupakan lautan.
Untuk mengetahui proses pembangkitan energi listrik yang sebenarnya, dilakukan rancang bangun model sistem konverter energi ombak (Wave Energy Collector atau WEC) tipe ponton-pendulum dalam skala yang lebih kecil, mencakup mekanisme sistem konverter energi dengan sistem mekanik langsung dan sistem pembangkit gelombang sebagai pengganti kolam ombak dengan mekanisme pembangkit gelombang sinusoidal oleh motor listrik. Pengujian dilakukan dengan gelombang beramplitudo 10 cm pada frekuensi 40, 45, dan 50 RPM. Setelah dilakukan pengujian, dilakukan penentuan potensi energi teoritik yang dapat diserap oleh mekanisme dan perbandingan potensi energi teoritik dengan energi yang dihasilkan oleh purwarupa konverter energi ombak atau efisiensi.
Potensi daya gelombang rata-rata telah ditentukan dengan beban 30 Ohm pada frekuensi 50 RPM sebesar 387,84 mW. Performa optimal diperoleh pada frekuensi 50 RPM dengan beban 30 Ohm, dengan rata-rata daya sebesar 183,54 mW. Efisiensi rata-rata yang diperoleh pada ketiga frekuensi dengan beban 30 Ohm mencapai 47,35% .