digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT DAHANA (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia di bidang industri strategis yang menawarkan layanan bahan peledak terintegrasi untuk sektor Minyak & Gas, Pertambangan Umum, Quarry & Konstruksi, dan Pertahanan. PT. DAHANA memiliki masalah terkait ketidaksesuaian antara permintaan dan persediaan, hal ini dikarenakan perusahaan menghadapi permintaan yang tidak pasti dan dapat menyebabkan terjadinya overstock. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami akar permasalahan sehingga perusahaan dapat mengurangi persediaan yang berlebihan dan meningkatkan pendapatan. Kerangka penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan persediaan pada PT. Dahana. Kerangka kerja penelitian ini memiliki beberapa langkah. Pertama, di analisis eksternal penulis menggunakan PESTEL Analysis untuk mempelajari tentang pasar dan kedua menggunakan analisis Porter’s Five Forces untuk mengeksplorasi tentang industri. Ketiga, mencari akar penyebab menggunakan Five Whys Method. Keempat, penulis mengusulkan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah. Tiga hal akar penyebab masalah yaitu; (1) metode peramalan yang tidak tepat, (2) pengelolaan inventaris yang tidak tepat diterapkan, dan (3) peraturan pemerintah terkait pertambangan masih belum jelas. Beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu forecasting dan inventory management. Forecasting Berfungsi untuk mempersiapkan perusahaan terhadap permintaan yang akan datang yang mungkin terjadi dan membantu perusahaan dalam merencanakan pengelolaan persediaannya dengan mengetahui berapa banyak produk yang perlu disimpan. Hasil dari forecasting bahwa metode yang dipilih adalah single exponential smoothing karena nilai kesalahan yang terendah, sementara hasil dari metode EOQ memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan metode saat ini. Biaya metode EOQ adalah Rp 10.583.341.646,17, sedangkan biaya metode saat ini Rp 11.651.900.315.625. Jika perusahaan dapat menerapkan metode EOQ maka perusahaan dapat menghemat sebesar Rp 1.068.558.669.455. dan juga dalam hal Average Inventory Level (AIL), bahwa dengan menerapkan EOQ nilai AIL lebih rendah dari metode yang ada