

COVER Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

BAB 1 Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

BAB 2 Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

BAB 3 Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

BAB 4 Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

BAB 5 Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 

PUSTAKA Anggita Veningtia Sari
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Vitamin E merupakan salah satu senyawa dalam distilat asam lemak sawit (PFAD)
yang terbawa akibat adanya perlakuan termal pada unit deodorisasi dalam proses
pemurnian minyak kelapa sawit mentah (CPO). Proses isolasi vitamin E dilakukan
dengan mengkombinasikan beberapa proses yang banyak dilakukan seperti
netralisasi, ekstraksi, dan pemurnian. Pemurnian yang telah banyak dilakukan yaitu
proses adsorpsi. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan pengaruh proses adsorpsi
secara batch menggunakan adsorben silika terhadap kemurnian vitamin E yang
dihasilkan. Kondisi operasi yang divariasikan meliputi pengaruh temperatur
adsorpsi dan rasio massa silika terhadap ekstrak. Kesetimbangan isoterm adsorpsi
dilakukan dengan membandingkan model Langmuir dan Freundlich. Untuk melihat
keberhasilan proses, dilakukan pengujian terhadap kandungan vitamin E dan
aktivitas antioksidan pada produk akhir hasil pemurnian vitamin E.
Terdapat lima tahapan proses pada penelitian ini, yaitu proses netralisasi, ekstraksi,
adsorpsi, desorpsi, dan evaporasi. Fokus utama pada penelitian ini terletak pada
optimasi proses adsorpsi vitamin E secara batch dengan memvariasikan variabel
temperatur adsorpsi (25 ; 35 ; 45°C) dan rasio massa silika (0,5 ; 1 ; 2 gram) dalam
50 ml sampel ekstrak (konsentrasi awal vitamin E 0,203 mg/ml) dalam incubator
shaker. Laju agitasi 180 rpm selama 1 jam digunakan untuk mencapai
kesetimbangan adsorpsi seluruh sampel.
Proses adsorpsi bersifat eksotermik sehingga temperatur 25°C menghasilkan
kondisi paling baik pada sistem. Proses adsorpsi menggunakan massa silika 0,5
g/50 ml dengan dua tahap adsorpsi pada ekstrak yang sama menghasilkan
persentase uptake vitamin E sebesar >98%. Adsorpsi vitamin E mengikuti model
isoterm adsorpsi Langmuir dengan nilai kapasitas maksimum (qmax) 28,4 mg/g
silika dan konstanta Langmuir (KL) 0,0343 L/mg. Pelarut isopropanol digunakan
dalam proses desorpsi dan menghasilkan persentase recovery 96,94%. Konsentrasi
produk akhir hasil permunian didapatkan sebesar 12282 ppm (5,6%-b) dan
jumlahnya meningkat 9 kali lipat dibandingkan tanpa melalui proses adsorpsi.
Konsentrat memiliki sifat antioksidan yang kuat dibuktikan dengan nilai IC50
sebesar 23,33 ppm.