Sistem temu balik citra berbasis konten (Content Based Image Retrieval - CBIR)
menelusuri, mencari, dan mengambil kembali citra yang ada pada basis data citra
digital, berdasarkan analisis konten visual citra kueri yang diberikan. Objektivitas
sistem CBIR adalah mencari atau menemukan kembali citra secara efektif dari suatu
basis data citra berdasarkan kemiripan ciri citra kueri yang diberikan oleh
pengguna. Sampai saat ini, permasalahan utama sistem CBIR adalah semantic gap.
Semantic gap disebabkan oleh dua aspek, yaitu: aspek persepsi sistem dan aspek
persepsi pengguna. Semantic gap pada aspek persepsi sistem disebabkan oleh
sistem CBIR mendeskripsi citra berdasarkan nilai numerik citra. Sistem CBIR
awalnya didesain mengikuti pendekatan computer centric, yang
menginterpretasikan konten citra berdasarkan ciri level rendah yang diekstraksi dari
piksel citra. Manusia memiliki kemampuan menggunakan konsep semantik level
tinggi sehingga manusia mampu menggambarkan dan menginterpretasikan konten
citra dengan tepat. Akibatnya, pada citra yang sama terjadi kesenjangan yang lebar
antara interpretasi komputer dengan interpretasi manusia. Berbagai metode
ekstraksi ciri dan pengukuran kemiripan ciri telah dikembangkan dengan tujuan
untuk mendapatkan representasi ciri citra terbaik. Metode ekstraksi ciri dan
pengukuran kemiripan ciri citra tertentu tidak dapat menghasilkan kinerja terbaik
pada semua jenis basis data citra. Semantic gap pada aspek persepsi pengguna
disebabkan oleh pengguna terkadang tidak mempunyai ide awal tentang citra yang
hendak dicari ketika melakukan pencarian citra. Ide pencarian muncul berdasarkan
hasil pencarian awal yang diberikan sistem. Akibatnya, pencarian citra sangat
subjektif.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi deep learning mendeteksi objekobjek dalam citra, kemampuan otak manusia mengenali dan mendeteksi objek, dan
kelebihan teknik Relevance Feedback (RF) memperbaiki kueri, maka pada
penelitian ini diusulkan sistem CBIR berbasis deteksi objek (object detection-based
CBIR– ODBCBIR). Terdapat 2 (dua) kontribusi utama pada penelitian ini, yaitu:
(1) sistem ODBCBIR yang diusulkan menggunakan equalset-based retrieval
sebagai teknik pengukuran kemiripan citra kueri dengan setiap citra pada basis data
citra dan mendesain struktur penyimpanan ekstraksi ciri objek yang mampu
ii
memfasilitasi temu balik citra, (2) mengusulkan umpan balik ciri objek pada sistem
ODBCBIR untuk memfasilitasi pengguna mengkonstruksi kueri baru menggunakan
umpan balik ciri objek berdasarkan operasi himpunan. Terdapat 5 (lima) operasi
umpan balik ciri objek yang diusulkan pada sistem ODBCBIR, yaitu: AND, OR,
XOR, DIF, dan COS Feedback.
Sistem ODBCBIR yang diusulkan diimplementasikan pada 3 (tiga) dataset yaitu,
dataset Wang, GHIM-10K, dan Corel-10K. Kinerja sistem ODBCBIR yang
diusulkan diukur berdasarkan nilai rata-rata akurasi, precision, recall, dan FMeasure. Nilai rata-rata akurasi pada dataset Wang, GHIM-10K, dan COREL-10K
masing-masing adalah 0.997, 0.997, dan 0.998. Nilai rata-rata precision pada
dataset Wang, GHIM-10K, dan COREL-10K masing-masing adalah 0.983, 0.942,
dan 0.962. Nilai rata-rata recall pada dataset Wang, GHIM-10K, dan COREL-10K
masing-masing adalah 0.985, 0.958, dan 0.963. Nilai rata-rata F-Measure pada
dataset Wang, GHIM-10K, dan COREL-10K masing-masing adalah 0.983, 0.944,
dan 0.954. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan diperoleh bahwa sistem
ODBCBIR yang diusulkan menghasilkan kinerja akurasi, precision, recall, dan FMeasure yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem CBIR yang pernah
diusulkan. Teknik pengukuran kemiripan ciri objek dengan equalset-based
retrieval dan struktur penyimpanan ekstraksi ciri objek yang diusulkan dapat
mereduksi semantic gap dari aspek persepsi sistem. Umpan balik ciri objek dengan
menggunakan operasi himpunan pada sistem ODBCBIR yang diusulkan dapat
mengkonstruksi kesamaan persepsi antara objek-objek yang diinginkan oleh
pengguna dengan objek-objek yang diformulasikan oleh sistem. Pembangkitan
kueri baru memberikan hasil temu balik citra yang sesuai dengan persepsi pengguna
hanya 1 (satu) kali feedback. Operator umpan balik yang mudah dipahami oleh
responden adalah operator AND dan OR. Pembangkitan kueri baru dengan
menggunakan operasi himpunan dan berdasarkan umpan balik ciri objek pengguna
dapat mereduksi semantic gap dari aspek persepsi pengguna.