digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zahra Thania Atmoko Putri
PUBLIC Taupik Abidin

Dengan datangnya gelombang negosiasi ulang utang Prakarsa Sabuk dan Jalan, pentingnya memeriksa faktor-faktor apa yang menyebabkan mengurangnya kapasitas pembayaran utang negara-negara tersebut muncul. Studi ini secara empiris mempelajari pentingnya 5 indikator keuangan dalam menentukan kapasitas pembayaran utang sang negara berkembang berdasarkan probabilitas penjadwalan ulang. Dengan menggunakan regresi logistik dan lebih dari 500 observasi, rasio cadangan devisa terhadap impor ditemukan sebagai indikator terpenting dalam menentukan apakah suatu negara akan menjadwal ulang kewajiban utangnya atau tidak. Oleh karena itu, negara-negara didorong untuk memiliki cadangan devisa yang lebih tinggi dibanding impor mereka karena hal tersebut akan meningkatkan kapasitas mereka untuk membayar utang secara substansial. Selain itu, di waktu tingkat utang luar negeri yang meningkat, penemuan ini menunjukkan bahwa memiliki cadangan devisa yang melebihi nilai impor dan kerentanan ekonomi akan meningkatkan ketahanan suatu negara terhadap guncangan. Karena kreditor sama-sama diwajibkan untuk menjaga keberlanjutan utang, China juga harus meningkatkan transparansi utangnya dan memberikan bantuan pengelolaan utang yang baik jika mereka ingin proyeknya dilanjutkan hingga selesai.