digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 TS PP RONI KURNIAWAN 1.pdf ]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Hadirnya masalah terhadap lingkungan dan demografi akibat pembangunan dengan adanya alih fungsi lahan yang berdampak pada kepadatan penduduk bisa menjadi sebuah gagasan dalam berkarya. Adanya kondisi tersebut, penulis melihat hal ini sebagai permasalahan yang tentunya tidak bisa diukur benar dan salah. Karya bagi penulis merupakan sebuah komunikasi atas penafsiran-penafsiran sebuah gagasan. Dengan demikian, penulis mencoba mengkomunikasikanya dalam bentuk karya seni yang tentunya sesuai dengan pemahaman dan pengalaman penulis dalam melihat situasi lingkungan penulis, sehingga permasalahan dalam karya ini dirumuskan melalui pertanyaan Bagaimana isu lingkungan akibat pembangunan dan kepadatan penduduk dapat menjadi ide dalam berkarya. Tema yang diangkat dalam tesis ini adalah “Buka Tirai Tampak Dinding”. Tema tersebut sengaja dikemukakan dengan harapan agar kesadaran masyarakat mulai terbentuk dan dapat memahami persoalan yang tengah terjadi pada lingkungan mereka. Sebab karya yang hadir merupakan eksperimen personal yang menguji batas cara pandang dan menjadikan sebuah pembenaran yang baru. Komunikasi yang dibangun lebih kepada logika yang imajinatif, sehingga dalam menafsirkan sebuah karya, pengalaman, serta nalar juga ikut berperan dan terletak pada makna logis. Kemudian dalam mengungkapkan narasi tentang isu lingkungan tersebut penulis melakukan eksplorasi material dengan meleburkan medium mix media dan ready made object sebagai media ungkap. Begitupun dalam mengerjakan karya ini, penulis menggunakan teori seni rupa kontemporer, dadaisme, dan teori medium sebagai landasan. Hal ini sebagaimana yang diutarakan dalam seni rupa kontemporer tidak ada batasan dalam berekspresi ketika berkarya, sehingga penulis menggabungkan karya dua dimensi dengan benda-benda temuan menjadi satu bentuk keutuhan karya. Pada karya yang diciptakan memberikan sebuah refleksi kepada apresiator seni, ketika apresiator melihat dinding dalam kehidupan sehari-hari tidak ada tendensi apapun. Sehingga penulis berupaya memberikan sebuah tawaran untuk memaknai sebuah dinding yang kita lihat ketika membuka jendela. Di samping itu karya bisa juga memberikan sebuah tawaran kritis kepada apresiator sekaligus ruang partisipasi audiens untuk memainkan horizontal blind dengan fungsi sebenarnya