digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rivan Mandala Putra
PUBLIC Alice Diniarti

Perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini membuat identitas individu mengalami pergeseran. Aktifitas yang biasa dilakukan secara riil di dunia nyata bergeser menjadi aktifitas di dunia virtual. Salah satunya adalah dengan kehadiran media sosial yang selama satu dekade kebelakang begitu menjamur dan menawarkan begitu banyak kemudahan dalam berinteraksi, dan berhubungan satu sama lain. Identitas mendapatkan makna baru pada perkembangan platform sosial media, menjadi sebuah identitas virtual. Sosial media menjadi bagian dari kemajuan dan budaya baru yang muncul di tengah kehidupan modern. Sistem perilaku dominasi merupakan studi dan pengamatan yang dilakukan penulis tentang munculnya hierarki identitas-identitas unggul (influencer) terhadap identitas-identitas yang lemah (subordinate) pada media sosial Instagram, dan bagaimana hal tersebut memberikan pengaruh atau kekuasaan terhadap bawahan atau pengikut-pengikut identitas virtual yang dominan tersebut. Metode yang digunakan penulis dalam melihat dan merespon fenomena tersebut adalah dengan mengaitkan antara fenomena yang terjadi, perilaku yang ditunjukan oleh identitas-identitas virtual tersebut dan kaitannya dengan karya yang diusung penulis. Temuan-temuan tersebut penulis transformasikan menjadi beberapa tokoh untuk menggulirkan cerita diantaranya adalah Dewi, Manusia dan Budak, di mana masing-masing tokoh tersebut merupakan representasi dari perilaku dominasi yang dilakukan oleh identitas-identitas virtual yang unggul terhadap bawahannya. Berangkat dari hasil pengamatan tersebut penulis mencoba untuk membuat sebuah karya instalasi sinema eksperimental. Di mana jalan cerita ataupun premis dari karya diambil dari hasil pengamatan perilaku yang ada pada media sosial terkait, motivasinya pun cenderung beragam diantaranya adalah uang, kekayaan, kekuasaan dan ketenaran. Dengan adanya karya ini penulis mengharapkan bahwa karya sinema eksperimental ini dapat memberikan dan menawarkan pengalaman yang tidak hanya sinematik namun juga estetik dengan cara yang cenderung baru dengan bahasan cerita yang cenderung lebih tajam dari sinema kebanyakan