Perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade
terakhir ini membuat identitas individu mengalami pergeseran. Aktifitas yang biasa
dilakukan secara riil di dunia nyata bergeser menjadi aktifitas di dunia virtual. Salah
satunya adalah dengan kehadiran media sosial yang selama satu dekade kebelakang
begitu menjamur dan menawarkan begitu banyak kemudahan dalam berinteraksi,
dan berhubungan satu sama lain. Identitas mendapatkan makna baru pada
perkembangan platform sosial media, menjadi sebuah identitas virtual. Sosial
media menjadi bagian dari kemajuan dan budaya baru yang muncul di tengah
kehidupan modern.
Sistem perilaku dominasi merupakan studi dan pengamatan yang dilakukan penulis
tentang munculnya hierarki identitas-identitas unggul (influencer) terhadap
identitas-identitas yang lemah (subordinate) pada media sosial Instagram, dan
bagaimana hal tersebut memberikan pengaruh atau kekuasaan terhadap bawahan
atau pengikut-pengikut identitas virtual yang dominan tersebut.
Metode yang digunakan penulis dalam melihat dan merespon fenomena tersebut
adalah dengan mengaitkan antara fenomena yang terjadi, perilaku yang ditunjukan
oleh identitas-identitas virtual tersebut dan kaitannya dengan karya yang diusung
penulis. Temuan-temuan tersebut penulis transformasikan menjadi beberapa tokoh
untuk menggulirkan cerita diantaranya adalah Dewi, Manusia dan Budak, di mana
masing-masing tokoh tersebut merupakan representasi dari perilaku dominasi yang
dilakukan oleh identitas-identitas virtual yang unggul terhadap bawahannya.
Berangkat dari hasil pengamatan tersebut penulis mencoba untuk membuat sebuah
karya instalasi sinema eksperimental. Di mana jalan cerita ataupun premis dari
karya diambil dari hasil pengamatan perilaku yang ada pada media sosial terkait,
motivasinya pun cenderung beragam diantaranya adalah uang, kekayaan,
kekuasaan dan ketenaran. Dengan adanya karya ini penulis mengharapkan bahwa
karya sinema eksperimental ini dapat memberikan dan menawarkan pengalaman
yang tidak hanya sinematik namun juga estetik dengan cara yang cenderung baru
dengan bahasan cerita yang cenderung lebih tajam dari sinema kebanyakan