Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dimanfaatkan bagian buahnya dan banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Namun, di Indonesia sendiri okra belum banyak dikenal oleh masyarakat luas karena belum banyak petani yang membudidayakannya. Padahal, permintaan diversifikasi produk pangan berbasis nabati terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat dari konsumsi pangan nabati. Penanaman tanaman okra dengan tanaman border diharapkan dapat mengatasi permasalahan hama dan mengundang lebih banyak serangga penyerbuk sehingga produktivitas okra sebagai komoditas utama akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis serangga penyerbuk yang mengunjungi bunga okra dan menentukan aktivitas serangga penyerbuk yang meliputi visitation rate (VR) dan flower handling time (FHT); serta menentukan kualitas buah okra yang meliputi panjang buah, diameter buah, dan bobot buah dari sistem budidaya okra dengan tanaman border (BP) dan tanpa tanaman border (NBP). Kesimpulan yang didapatkan adalah jenis serangga penyerbuk yang mengunjungi bunga okra pada sistem budidaya okra BP maupun NBP adalah spesies lebah tanpa sengat Trigona laeviceps sedangkan serangga penyerbuk liar lainnya teramati memilih untuk mengunjungi bunga kenikir pada tanaman border dalam sistem budidaya okra BP; VR spesies lebah T. laeviceps pada bunga okra pada kedua sistem budidaya adalah 100% dengan intensitas kunjungan 0,0867 kali per bunga okra per 5 menit untuk sistem budidaya okra BP dan 0,06 kali untuk sistem budidaya okra NBP; nilai FHT spesies lebah T. laeviceps pada bunga okra dalam sistem budidaya okra BP dan NBP berturut-turut adalah 2,55 s dan 1,64 s per individu serangga per bunga per 5 menit; panjang, diameter, dan bobot buah okra rata-rata dari sistem budidaya okra BP dan NBP secara berturut-turut adalah 12,852 cm dan 12,258 cm; 14,924 mm dan 16,701 mm; serta 22,777 gr dan 21,388 gr. Pengembangan studi dengan memperhatikan kerapatan tanaman border dan jenis kombinasi komoditas utama dengan tanaman border tertentu masih perlu dikaji lebih lanjut.
Perpustakaan Digital ITB