digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M Rizky Ramadhan
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Muara Bojong Salawe merupakan salah satu wilayah estuari yang terganggu akibat adanya sedimentasi. Hal ini dikarenakan muara Bojong Salawe merupakan pertemuan antara tiga anak sungai, yaitu sungai Cijalu, Cijulang dan Cikiray. Masalah sedimentasi di muara Bojong Salawe menjadi suatu ancaman, karena dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan, seperti pendangkalan, punahnya beberapa ekosistem perairan, dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan adanya permasalahan ini, diperlukan adanya penilaian kualitas perairan estuari terhadap sedimentasi sebagai upaya pemantauan kondisi estuari serta meminimalisir dampak negatif dari dampak negatif sedimentasi. Salah satu pendekatan dalam menilai kualitas estuari adalah dengan memetakan sebaran konsentrasi total suspended matter (TSM) atau total padatan tersuspensi, yang kemudian dinilai berdasarkan baku mutu air laut. Pemetaan TSM ini didekati dengan pemodelan regresi yang dilakukan dengan menghitung korelasi dari nilai reflektansi (pemantulan) dari data citra SPOT 6 dengan data konsentrasi TSM hasil observasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software ArcMap 10.7.1, ENVI 5.1, Microsoft Excel 365 dan Global Mapper 2020. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kualitas perairan berdasarkan konsentrasi TSM di muara Bojong Salawe berdasarkan standar baku mutu TSM pada air laut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang sebaran konsentrasi TSM sehingga dapat menjadi referensi dalam rehabilitasi kawasan. Lokasi penelitian terletak di Muara Bojong Salawe, Pangandaran, Jawa Barat, dengan luas daerah kajian 194,7 ha. Dari hasil penelitian didapatkan lima model dengan koefisien determinasi (R2) terbaik. Dari lima model tersebut kemudian dipilih model persamaan regresi polinomial orde 3 sebagai model terbaik dalam menduga sebaran konsentrasi TSM (R2= 0,53), yang didefinisikan dalam persamaan Y(TSM)mg/l= 108x3–2(107)x2+2(106)x–32112, dengan nilai Root Mean Square Error (RMSE) = 34,8 mg/L, serta nilai akurasi sebesar 79%. Hasil pemetaan TSM menunjukkan bahwa sebagian besar kawasan tidak memenuhi standar baku mutu TSM pada air laut (88,4% memiliki kandungan TSM > 80 mg/L). Pola sebaran TSM cenderung terkonsentrasi pada pertemuan anak sungai, teluk bagian selatan estuari, dan pintu muara yang menuju ke laut. Pada daerah tersebut terdapat TSM dengan konsentrasi yang tinggi yaitu antara 100-250 mg/L.