




Urea merupakan salah satu senyawa organik hasil metabolisme yang dapat
dijadikan indikator sebuah penyakit. Salah satu metode pendeteksian urea, yaitu
menggunakan enzim urase. Metode ini tergolong rumit dikarenakan reaksi sangat
bergantung dengan pH dan suhu. Dibutuhkan metode alternatif pendeteksian nonenzimatik untuk mempermudah proses analisis, yaitu dengan menggunakan Screen
Printed Carbon Electrode (SPCE). SPCE merupakan sensor elektrokimia yang
paling diminati saat ini karena keunggulannya, yaitu murah, sederhana, dan
semiportabel. Walaupun begitu, SPCE masih memiliki beberapa kekurangan
diantaranya kurang sensitif dan responsnya yang lemah terhadap analit. Oleh
karena itu, diperlukan modifikasi pada permukaan elektroda untuk meningkatkan
kerja SPCE. Pada tugas akhir ini, polianilin dan Fe3O4- Graphene Oxide (GO) akan
ditambahkan ke permukaan elektroda kerja sebagai material pendukung. Polianilin
dipilih karena memiliki konduktivitas yang tinggi dibandingkan polimer lainnya,
sedangkan Fe3O4-GO dipilih karena memiliki struktur kimia yang unik. Setelah
dilakukan penambahan material pendukung, pengujian dilakukan untuk mendeteksi
urea. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komposit campuran dari kedua material,
memberikan respons arus 7 kali lebih besar dibandingkan saat menggunakan Fe3O4-
GO saja. Diketahui bahwa, SPCE yang dilapisi Fe3O4-GO polianilin memiliki
sensitivitas sebesar 0.0658 A/M cm2
yang menunjukkan respons menurun dengan
bertambahnya konsentrasi urea (rentang 2-14 mM), dengan nilai Limit of
Quantification 1.73 mM dan Limit of Detection 0.52 mM. Namun, SPCE /Fe3O4-
GO-polianilin masih belum bisa menjadi sensor yang spesifik terhadap urea karena
memberikan respon terhadap dopamin yang memiliki tegangan kerja yang sama
dengan urea. SPCE hanya bisa dipakai sekali atau jika dipakai berkali-kali, terjadi
penurunan sensitivitas sebesar 5-10%. Berdasarkan pengujian, kinerja SPCE turun
sebesar 1-7% per cycle.