




Sistem rekam medis di Indonesia hingga saat ini masih belum terintegrasi. Faktor
permasalahan terdapat pada komponen sistem informasi kesehatan yang belum
seragam, kesulitan pertukaran data rekam medis pasien dalam proses berobat, dan
restriksi sistem akibat infrastruktur Indonesia dengan 48,2% penduduknya yang
belum tersentuh internet. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sistem
dengan media penyimpanan rekam medis yang mampu bekerja baik pada
lingkungan online maupun offline dan bersifat interoperable. Media rekam medis
juga harus bisa mudah dibawa oleh pemilik kartu dalam proses pertukaran data
komposit. Beberapa solusi terdahulu sudah pernah diajukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Namun, beberapa faktor seperti keterbatasan jumlah data yang
secara langsung diimplementasikan, kebutuhan perangkat khusus, dan masih
adanya kebutuhan internet pada sistem masih menjadi hambatan. Sehingga, pada
penelitian ini akan dikembangan sistem data rekam medis dengan cakupan
implementasi data yang lebih lengkap pada media penyimpanan yang bersifat lebih
mudah beradaptasi. Smart card yang bersifat portable dan secure akan dipilih
sebagai media penyimpanan data rekam medis. Smart card yang digunakan yaitu
Java Card classic versi 2.2.2, memiliki kemampuan untuk menampung 44 item data
diri, 7 item data rekam medis statis, dan 20 stack data rekam medis dinamis yang
berisi 48 item. Format data rekam medis sudah dibentuk oleh tim peneliti gabungan
STEI ITB terdahulu. Format data rekam medis tersebut ditransformasikan menjadi
object penyimpan data pada applet yang ter-install di java card menggunakan
proses data modelling dan data addressing. Parameter yang dimiliki object
penyimpan data juga digunakan dalam proses komunikasi antar terminal dan smart
card menggunakan protokol APDU.