

COVER Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 

BAB 1 Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 

BAB 2 Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 

BAB 3 Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 

BAB 4 Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 

BAB 5 Nita Haspriyanti
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
Kebutuhan impor bahan bakar bensin di Indonesia terus meningkat, diperlukan
upaya untuk mencari sumber energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan
bahan bakar bensin dari dalam negeri. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
kebijakan penggunaan bioetanol, tetapi pelaksanaannya terkendala kurangnya
pasokan dan harganya yang mahal. Terdapat energi alternatif lainnya yaitu metanol,
yang dapat dihasilkan dari berbagai bahan baku seperti gas alam dan batubara
sehingga dapat dihasilkan dengan kapasitas yang besar dan harga yang lebih murah.
Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh penambahan metanol dan etanol mulai
dari 1-85%-v/v pada bahan bakar bensin serta penggunaan campuran metanol
dengan etanol (sebagai co-solvent) dengan perbandingan 3:1 sampai dengan total
campuran alkohol mencapai 20%-v/v pada parameter volatilitas dan toleransi air.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan metanol ataupun etanol ke dalam
bensin membentuk campuran tidak ideal, di mana pada penambahan konsentrasi
rendah akan meningkatkan tekanan uap dan menurunkan temperatur distilasi dari
basis awal campurannya. Kurva campuran metanol-bensin menunjukkan perubahan
yang lebih signifikan dibandingkan campuran etanol-bensin. Pada persentase
volume yang sama dari campuran bahan bakar, kurva yang dihasilkan dari
campuran metanol-etanol-bensin berada di antara kurva metanol-bensin dan etanolbensin
namun lebih mendekati ke kurva metanol-bensin. Untuk parameter toleransi
air, kurva etanol-bensin lebih tinggi dibandingan dengan metanol-bensin. Toleransi
air campuran bahan bakar alkohol-bensin semakin meningkat dengan meningkatnya
%-v/v alkohol dan meningkatnya temperatur. Penambahan 15 %-v/v metanol (M15)
memberikan perubahan nilai tekanan uap sebesar 22 kPa dan perubahan suhu
destilasi T50 sebesar 31oC. Nilai toleransi air dari M15 pada 25oC adalah 0,4 %-v/v
air. Penggunaan etanol sebagai co-solvent dapat menurunkan tekanan uap sekitar 2
kPa, meningkatkan suhu destilasi T50 sekitar 4oC serta meningkatkan kemampuan
toleransi air pada 25oC sebesar 0,15 %-v/v air.