digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 SM Zimmy Ashidiqi 19017245.pdf5?
PUBLIC Wiwik Istiyarini

Mengelola persediaan adalah salah satu aspek terpenting bagi setiap bisnis yang pergerakan barangnya menjadi kegiatan utama operasional bisnis dari perusahaan. Manajemen persediaan yang tepat akan mengarahkan perusahaan untuk mengoptimalkan biaya operasional. Ini dapat diimplementasikan dengan melakukan peramalan permintaan untuk memprediksi permintaan di masa depan dan merancang kebijakan persediaan yang paling efisien untuk mengetahui jumlah stok yang aman dan mengetahui waktu untuk memesan bahan. Perusahaan secara rutin memperkirakan penjualan untuk membantu memandu keputusan manajemen dalam manajemen persediaan. Dengan menggabungkan perkiraan, akan mengurangi biaya stok berlebih dan meminimalkan frekuensi stok habis. PT Sam Adi Karya (SAK) adalah salah satu perusahaan yang mengandalkan pergerakan produk mereka sebagai basis operasi bisnis. PT SAK beroperasi sebagai distributor bahan kimia, terutama bahan kimia untuk pengolahan air seperti Poly Aluminium Chloride (PAC), Sodium Hypochlorite, Garam Industri, Soda Ash Dense, Ferric Chloride, Hydrochloric Acid (HCl), yang memiliki basis di Sidoarjo, Jawa Timur. PT SAK menghadapi masalah dalam mengelola inventaris mereka. Manajemen mengakui bahwa tidak adanya peramalan dan sistem manajemen persediaan untuk produk mereka yang terorganisir, menyebabkan biaya operasional membengkak. Manajemen menyatakan bahwa perusahaan hanya menggunakan estimasi subyektif untuk memprediksi permintaan di masa depan. Namun, perusahaan ingin memenuhi semua permintaan dari pelanggan untuk menghindari kekecewaan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan akan bersikeras untuk menjaga stok mereka aman dan keputusan ini menyebabkan perusahaan mengalami overstock. Kondisi kelebihan persediaan ini menghasilkan biaya tambahan bagi perusahaan. Perusahaan harus menanggung biaya untuk melakukan pemesanan ke pemasok perusahaan dan melakukan perawatan untuk produk yang disimpan dalam persediaan. Oleh karena itu, ini menghasilkan konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar biaya operasional yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan akar penyebab masalah dan mengusulkan kebijakan persediaan yang paling efisien untuk meminimalkan biaya operasional PT SAK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Time Series Forecasting, Model Probabilistik, Economic Order Quantity (EOQ), dan Simulasi menggunakan Material Requirement Planning (MRP) untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan pemesanan. Penelitian ini menghasilkan kebijakan persediaan yang paling tepat yang dapat diterapkan oleh PT SAK untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model Probabilistik dan EOQ dengan Simulasi MRP Permintaan Mingguan Rata-rata menghasilkan kebijakan persediaan yang paling efisien. Model Probabilistik menghasilkan Reorder Point dan Safety Stock sedangkan EOQ dengan MRP Permintaan Mingguan Rata-Rata menghasilkan jumlah yang harus dipesan dan kapan produk harus dipesan. Dengan demikian, Peramalan Permintaan, dimana Winter’s model memberikan perkiraan yang paling akurat dibandingkan dengan metode lain dan Implementasi kebijakan persediaan yang diusulkan dilakukan untuk memberikan panduan bagi PT SAK untuk mengoperasikan bisnis mereka pada bulan Januari - April 2020. Oleh karena itu, PT SAK harus menerapkan metode peramalan Winter untuk memprediksi permintaan masa depan dan Model Probabilistik dan EOQ dengan Simulasi MRP Permintaan Mingguan Rata-rata dalam mengelola inventaris untuk memberikan biaya terendah bagi perusahaan. Kata Kunci : Kimia, Peramalan Permintaan, Kebijakan Persediaan, Model Probabilistik, Economic Order Quantity, Material Requirement Planning, Overstock