ABSTRAK Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Faizah Khairunnisa
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP FAIZAH KHAIRUNNISA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP FAIZAH KHAIRUNNISA_JURNAL.pdf
]
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Sekitar 67.971 calon mahasiswa memilih menempuh pendidikan di PTN dan PTS yang tercluster
pada Kecamatan Coblong dan Kecamatan sekitarnya (Bandung Wetan dan Cidadap). Keberadaan
kampus-kampus ini telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Kota Bandung
terutama pada kawasan Coblong. Pengaruh tersebut terutama dirasakan dengan tingginya
mobilitas pada kawasan kampus. Tamin, (2000) menyatakan kampus adalah pusat aktivitas
pendidikan yang menimbulkan tarikan pergerakan. Fenomena kemacetan adalah salah satu
problem yang dihasilkan dari belum efektif dan efesiennya sistem transportasi untuk melayani
pergerakan mahasiswa di kampus-kampus pada Kecamatan Coblong dan sekitarnya. Pergerakan
mahasiswa yang teridentifakasi melalui karakteristiknya yang khas yaitu erat dengan pusat aktivitas
dan kebutuhan sehari-hari pada lingkungan kampus, adalah peluang untuk menghasilkan produk
layanan transportasi yang mampu memanajemen permintaan dengan lebih baik. Bus kampus
adalah moda yang mampu mengangkut jumlah penumpang lebih banyak dibandingkan moda
lainnya dan tepat untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan. Rancangan layanan
dilakukan dengan mengidentifikasi pola dan karakteristik pergerakan mahasiswa meliputi tujuan,
waktu bergerak, dan preferensi penggunaan bus antar kampus. Untuk memastikan rancangan
layanan layak di implementasikan dan sesuai dengan kebutuhan, maka rancangan tersebut di uji
kelayakannya menggunakan analisis biaya dan manfaat dengan mengidentifikasi satu persatu biaya
operasional kendaraan yang dihasilkan. Nilai-nilai untuk setiap biaya dan pemasukan di
simulasikan menggunakan simulasi monte carlo. Dari pola pergerakan mahasiswa yang
teridentifikasi, dihasilkan empat skenario layanan bus kampus yang berpotensi di implementasikan.
Hasil uji kelayakan terhadap keempat skenario menyatakan bahwa rancangan tersebut layak
menjadi layanan transportasi bagi mahasiswa di Kecamatan Coblong. Skenario layanan bus untuk
mahasiswa pada kampus yang tercluster di kawasan yang sama memiliki potensi lebih baik dari sisi
finansial. Sedangkan skenario layanan bus untuk satu kawasan studi dinilai lebih realistis untuk
diterapkan.