ABSTRAK Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana COVER Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Ilham Hindawan
PUBLIC yana mulyana
Latar belakang: Sports science menerangkan pentingnya pengukuran kondisi
fisik pada setiap cabang olahraga untuk menentukan metode latihan yang tepat,
yang dapat digunakan oleh pelatih dalam membina atlet. Penelitian bermaksud
untuk mengukur karakteristik fisiologi atlet muda PPLP di beberapa cabang
olahraga prioritas Indonesia, seperti: Atletik, Pencak Silat dan Taekwondo.
Metode: Dalam penelitian ini, seluruh subjek melakukan pengukuran antropometri dan
kondisi fisik. Dimana dalam pengukuran antropometri, meliputi berat badan, tinggi
badan, Body mass Index (BMI). Sedangkan pada uji kondisi fisik, pengukuran meliputi
lompat vertikal, sprint 30 meter, dan cooper test 2.4 km. Hasil: Penelitian ini berhasil
menunjukan secara kuantitatif dan kualitatif, rata-rata antropometri, daya tahan aerobik
(VO2max), daya tahan anaerobik (lompat vertikal dan sprint 30 meter) pada atlet dari
cabang olahraga Taekwondo, Pencak Silat, dan Atletik. Pada pengukuran antropometri,
hanya atlet Pencak Silat (putra dan putri), yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata
nilai normal yang ditetapkan WHO. Sementara pada pengukuran daya tahan anaerobik
pada variable sprint 30 meter, hanya atlet Atletik putra yang masuk kedalam rentang nilai
normal yang telah ditetapkan, sementara atlet pada cabang olahraga lainnya tidak masuk
kedalam rentang nilai normal tersebut. Di sisi lain, tidak ada rata-rata hasil lompat
vertikal yang dibawah nilai normal, pada ketiga cabang olahraga yang telah dilakukan
pengukuran, baik putra dan putri pada setiap cabang. Sementara itu, hasil pengukuran
VO2max juga mencatatakan bahwa seluruh atlet (putra dan putri) dari ketiga cabang
olahraga yang diukur, memiliki hasil rata-rata VO2max yang normal dan cenderung sangat
baik. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hasil rata-rata VO2max yang berada
dibawah rentang nilai normal yang telah ditetapkan. Kesimpulan: Temuan ini
menunjukkan bahwa penggunaan screening latihan aerobic test (cooper test 2.4),
anaerobic test (batrey test) yang meliputi lompat vertikal, sprint 30 meter dan cooper tes
2.4 km dapat digunakan dan efektif sebagai rangkaian metode dalam melakukan proses
pencarian bakat dan pembinaan atlet muda di PPLP se-Jawa.