Dalam produksi biohidrokarbon melalui dekarboksilasi sabun basa logam, dihasilkan
residu berupa karbonat logam. Namun, dalam pembutan sabun basa logam dibutuhkan
oksida logam yang berlebih. Sehingga, penting untuk dilakukan regenerasi residu karbonat
logam menjadi oksida logam agar dapat menghemat biaya bahan baku dalam produksi
biohidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi proses kalsinasi
karbonat logam residu dekarboksilasi dan menentukan reaktivitas hasil kalsinasi residu
karbonat logam dalam penyabunan. Sabun basa logam dianalisis melalui uji angka asam
untuk menguji reaktivitas oksida logam hasil regenerasi karbonat logam residu. Digunakan
magnesium oksida dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dalam proses penyabunan.
Parameter yang mempengaruhi proses kalsinasi diantaranya adalah waktu dan ukuran
karbonat logam. Proses kalsinasi dilakukan pada temperatur 500oC selama 3 dan 5 jam
dengan ukuran 80-100 mesh, 100-120 mesh, 120-150 mesh. Hasil terbaik dari kalsinasi
residu magnesium karbonat adalah variasi 3 jam dengan ukuran 80-100 mesh dengan
perolehan magnesium oksida sebesar 43,25% dan sabun basa logam paling baik dihasilkan
dari magnesium oksida hasil variasi 5 jam ukuran 80-100 mesh dengan angka asam sebesar
28,79 mgKOH/g. Setelah melalui proses regenerasi, magnesium oksida yang dapat
digunakan kembali untuk pembuatan sabun basa logam adalah sebesar 98,15%-berat. Hal
tersebut menunjukkan bahwa proses regenerasi karbonat logam menjadi oksida logam
dapat mengurangi biaya bahan baku pembuatan sabun basa logam dan mengurangi harga
jual biohidrokarbon agar dapat bersaing dengan bahan bakar fosil.