digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Air buangan tekstil mengandung berbagai bahan pencemar dengan konsentrasi yang relatif tinggi, bahan pencemar tersebut dapat memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap pertumbuhan tanaman, antara lain terdapatnya kandungan logam berat yang bersifat toksik. Unsur tersebut selain dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tanah yang terpapar air buangan tekstil terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah, serta serapan beberapa unsur logam berat. Metode yang digunakan menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama terdiri dari kondisi tanah dengan dua taraf, yaitu: air buangan murni (P1), 789.06 ml/l (P2), 470 ml/l (P3), 235 ml/l (P4), 184 ml/1(P5) dan air sungai Cikijing sebagai kontrol (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tanah tidak terpapar perlakuan P1,P2,P3 dan P4 memberikan kontribusi penurunan berat 100 butir gabah kering giling masing-masing sebesar 11,5%, 7,08%, 8,41% dan 6,64% terhadap kontrol (P6). Sedangkan pada kondisi tanah yang terpapar air buangan limbah tekstil menunjukkan penurunan berat kering giling masing-masing sebesar 46,02%, 37,61%, 17,26%, 19,91% dan 14,26% terhadap kontrol. Demikian pula terjadi penurunan produksi berat gabah kering giling pada tanah terpapar sebesar 79,72%(P5), 90%(P4), 86,67% (P3), 98,88% (P2) dan 98,37% (P1) terhadap kontrol. Peningkatan serapan Cd sangat tinggi terjadi di jerami tanaman padi dengan perlakuan P1 (642,4%), P2 (492,51%), P3 (371,09%), P4 (235,55%) dan P5 (185,44%). Penyerapan Cr juga mengalami peningkatan tertinggi terjadi di akar tanaman padi pada tanah terpapar mencapai peningkatan 140,28% pada perlakuan P1 . Akar, jerami dan bulir tanaman padi di tanah yang terpapar dengan perlakuan P1,P2,P3,P4,P5 dan P6 menunjukkan serapan B yang sangat tinggi. Hal ini terlihat dari peningkatan konsentrasi B pada akar tanaman padi dengan perlakuan P1, P2, P3,P4,P5 dan P6 masing-masing sebesar 622,75% , 495,20%, 417,48%, 413,68%, 152,22% dan 258,44% terhadap kontrol. Peningkatan serapan B dalam jerami tanaman padi dengan perlakuan P1,P2,P3,P4,P5 dan P6 masing-masing sebesar 936,16%, 567,63%, 369,36%,381,86%, 214,94% dan 156,96%, sedangkan peningkatan konsentrasi B pada bulir padi dengan perlakuan P1,P2,P3,P4,P5 dan P6 masing-masing sebesar 424,73%, 227,46%, 116,53%, 93,02%, dan 174,84 terhadap kontrol.