Inkoherensi alignment menjadi pembahasan pada proses pencocokan ontologi sejak tahun 2008
dan saat ini telah menjadi salah satu faktor penentu kualitas alignment. Alignment adalah kumpulan
korespondensi antar entitas dari dua ontologi yang dicocokkan. Korespondensi antar entitas
disebut juga mapping. Guna memastikan bahwa alignment yang dihasilkan dari proses pencocokan
ontologi tidak mengandung mapping yang konflik maka dilakukan suatu perbaikan yang disebut
perbaikan inkoherensi alignment. Perbaikan tersebut bertujuan mengembalikan kondisi alignment
dari yang semula inkoheren menjadi koheren dengan cara menghilangkan beberapa mapping pada
alignment. Alignment merupakan sumber daya pengetahuan yang telah banyak digunakan oleh
praktisi dan ilmuwan dalam membangun web semantik. Mengingat pentingnya sumber daya
tersebut, maka proses perbaikan haruslah memberikan dampak sekecil mungkin pada alignment,
yang disebut perbaikan minimal. Penentuan mapping yang tidak diinginkan menjadi hal penting
pada proses perbaikan. Mapping inilah yang nantinya akan dihapus dari alignment agar dapat
mengembalikan kondisi koheren pada alignment. Tujuan dari perbaikan adalah meningkatkan
kualitas alignment dari sisi inkoherensi.
Kegiatan pemilihan dan penghapusan mapping yang tidak diinginkan seminimal mungkin disebut
diagnosis minimal. Penelitian ini mengusulkan diagnosis minimal yang berfokus pada dua hal
yakni minimal dalam jumlah mapping yang dihapus dan minimal dalam total nilai konfiden dari
mapping yang dihapus. Penelitian ini mengimplementasikan teknik global dan algoritma pencarian
jalur optimal dengan strategi heuristik berbasis pembobotan dinamis pada kegiatan diagnosis.
Diketahui bahwa mapping-mapping konflik dikumpulkan dalam suatu conflict set, sehingga
mapping konflik yang sama dapat muncul dalam beberapa conflict set. Teknik global akan
mempertimbangkan penghapusan mapping konflik yang merupakan irisan mapping dari beberapa
conflict set. Setiap mapping akan diberikan bobot sesuai jumlah irisan conflict set, di mana jumlah
irisan terbanyak memiliki bobot terendah dan sebaliknya. Sistem melakukan pembobotan ulang
setiap kali terdapat perubahan jumlah irisan akibat kegiatan diagnosis pada tiap perulangan
program. Inilah yang dimaksud dengan pembobotan dinamis dan menjadi petunjuk dalam
pencarian mapping yang tidak diinginkan.
Penelitian ini membangun dua metode perbaikan inkoherensi alignment yakni dengan metode A*
Search dan Greedy Best-first Search. Kedua metode diujikan pada delapan alignment pada area
Conference. Metode yang dibangun dengan metode Greedy Best-first Search unggul dalam
meminimalisasi jumlah mapping yang dihapus, serta dapat menghasilkan alignment output yang
benar-benar koheren. Metode A* Search yang dibangun unggul dalam meminimalisasi jumlah
mapping dan total nilai konfiden yang dihapus, namun lemah dalam menghasilkan alignment
output yang benar-benar koheren.
Selain pengukuran dari sisi inkoherensi, penelitian ini juga mengukur rasio ketepatan mapping
pada alignment output. Hasil pengukuran menyatakan adanya peningkatan nilai Precision pada
alignment setelah perbaikan dibandingkan dengan alignment sebelum perbaikan. Hal ini
menandakan peningkatan kualitas alignment setelah dilakukan perbaikan inkoherensi alignment.
Pengujian tambahan dilakukan berupa pengecekan keberadaan konsep unsatisfiable pada
alignment output. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa pembebasan semua conflict set akan
menghilangkan mapping konflik pada alignment. Disimpulkan pula bahwa alignment yang tidak
mengandung mapping konflik dinyatakan tidak mengandung konsep unsatisfiable. Dengan kata
lain, pembebasan semua conflict set akan menghasilkan alignment output yang koheren, hal ini
menjadi pembuktian hipotesis yang disebutkan di Bab I yakni pembebasan conflict set pada
alignment dapat memperbaiki alignment menjadi koheren. Penerapan strategi heuristik berbasis
pembobotan dinamis pada kegiatan diagnosis menjadi kontribusi penelitian ini sehingga perbaikan
inkoherensi alignment dapat dilakukan dengan memperhatikan dampak perubahan sekecil
mungkin, serta meningkatkan kualitas alignment berdasarkan rasio ketepatan atau nilai precision.