Sejarah dan manusia adalah hal yang tak dapat dipisahkan. Ironis nya, sejarah
manusia diliputi oleh kekerasan yang terus terjadi secara berulang. Konflik dan
kekerasan hasil situasi sosial politik juga kerap hadir dalam perjalanan bangsa ini.
Konflik dan kekerasan itulah yang memicu rasa khawatir penulis apabila
kejadian-kejadian seperti kelak akan menimpa diri dan keluarga penulis.
Penulis mencoba membuka kembali sejarah dirinya yang bersinggungan dengan
kejadian-kejadian kekerasan sosial politik negara ini, serta memberi bentuk fisik
ingatan tersebut, sebagai sarana menceritakan kembali memori-memori akan
kejadian yang kurang menyenangkan itu. Proyek karya tugas akhir ini merupakan
seri lukisan yang berjumlah 14 buah, dengan judul “Keluargaku dan Negeriku”.
Karya lukis tersebut berisi paradoks kehidupan bangsa Indonesia. Penulis
menghadirkan visual keharmonisan keluarga yang berdampingan dengan
kekerasan dan konflik sosial politik.
Bentuk visual lukisan dengan efek blur digunakan dengan tujuan untuk
menggeneralisasi subjek dari lukisan tersebut, sehingga menimbulkan keakraban
dari sebuah momen kenangan tertentu. Efek blur tersebut merupakan bentuk
ekspresi kesadaran penulis bahwasanya ingatan, momen kejadian, dan kondisi
yang pernah dialami tidak pernah dapat direkam sepenuhnya oleh ingatan. Hal ini
juga merupakan ekspresi psikologis seniman di dalam meredam rasa khawatir dan
kegelisahannya. Penulis menjadikan lukisannya tersebut sebagai salah satu artefak
perekam akan ingatan-ingatan di dalam pikirannya. Serta menjadikan lukisan
sebagai media untuk menceritakan kembali peristiwa-peristiwa tersebut.