digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wibisono
PUBLIC Irwan Sofiyan

Dari perspektif termodinamika, operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) bekerja dengan siklus Rankine. Pembangkitan listrik yang efisien dicapai melalui konservasi energi (entalpi) aliran uap dari sumur ke pembangkit, konversi energi maksimum pada turbin dengan pengaturan tekanan kondensasi yang rendah, serta pemakaian listrik sendiri (houseload) yang minimal. Pada hampir semua PLTP, tekanan kondensasi (kondensor) dijaga kevakumannya oleh ejektor yang menghisap akumulasi Non-Condensible Gas (NCG), yaitu CO2, dan H2S, dari kondensor, sedangkan efektivitas kondensasinya ditentukan oleh ketersediaan air pendingin yang bergantung pada kinerja pompa sirkulasi air pendingin. Pada umumnya PLTP didesain untuk bekerja pada basis bebannya (100% kapasitas) sehingga kinerja peralatan penunjang seperti ejektor dan pompa tidak sensitif terhadap fluktuasi beban pembangkitan maupun perubahan kandungan NCG (persen berat dalam total pasokan uap). Hal ini mengakibatkan pemakaian energy pada PLTP ejektor cenderung tetap. Dalam operasi di PLTP “X”, kandungan NCG hanya 35% dari desain, sedangkan pembangkitan harian berfluktuasi di bawah basis beban sesuai instruksi otoritas pengatur jaringan. Kondisi operasi yang dinamis ini memberi peluang upaya efisiensi energy melalui modifikasi sistem kerja ejektor dan pompa sirkulasi pendingin agar lebih adaptif terhadap perubahan beban, yang akhirnya menunjang konservasi cadangan uap. Analisa kinerja dan perancangan sistem control untuk ejektor dan pompa sirkulasi pendingin menjadi lingkup bahasan tesis, melalui evaluasi kombinasi opsi: pengaturan debit air pendingin dengan pengontrolan aliran uap penggerak atau modifikasi fisik bertahap pada ejektor.