digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cerebrovascular accident (CVA) atau Stroke merupakan suatu kondisi dimana pasokan darah ke otak terputus yang dapat diakibatkan karena adanya penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik), sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area otak. Serangan stroke dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan motorik anggota tubuh dan otot, kognitif dan koordinasi secara signifikan. Salah satu bentuk stimulasi non-invasive yang dapat diaplikasikan dalam rehabilitasi pasien stroke adalah stimulus arus searah transkranial (TDCS: Transcranial Direct Current Stimulation). Pemberian TDCS bertujuan untuk meningkatkan aktifitas gelombang frekuensi alfa dan menurunkan aktifitas gelombang frekuensi delta pada pasien pasca stroke. Pada penelitian ini, parameter Quantitative Elektroencephalograph (QEEG) digunakan untuk mengamati adanya perbedaan pola gelombang frekuensi pada otak penderita stroke sebelum dan sesudah pemberian TDCS. Parameter kuantitatif yang digunakan adalah parameter power absolut, power relatif, power rasio Delta+Theta/Alfa+Beta (DTABR) dan rasio Delta/Alfa (DAR) dan persentase tiap pita gelombang frekuensi di otak. TDCS diberikan dengan dosis 2 mA selama 10 menit kepada 23 orang yang terdiri dari 12 pasien pasca stroke dan 11 orang normal sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada parameter QEEG sebelum dan sesudah pemberian stimulus pada pasien pasca stroke maupun orang normal. Pada subjek normal, sebelum pemberian TDCS dominan berada pada gelombang frekuensi alfa dengan rerata persentase sebesar 25.67 ± 3.26% dan setelah pemberian stimulus mengalami peningkatan yang signifikan pada rerata gelombang alfa sebesar 1.91 ± 1.52% (p = 0.042) dan penurunan rerata gelombang delta sebesar 5.04 ± 0.42% (p = 0.002). Sedangkan pada pasien pasca stroke, sebelum pemberian TDCS dominan berada pada gelombang delta, dengan nilai rerata persentase 43.03 ± 5.06%. Setelah pemberian stimulus mengalami peningkatan pada pita frekuensi alfa sebesar 1.42 ± 0.15% (p = 0.001) dan terjadi penurunan pada pita frekuensi delta sebesar 10.44 ± 2.02% (p = 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian TDCS terjadi perubahan pola gelombang EEG pada pasien pasca stroke mengikuti profil pola gelombang EEG pada orang normal.