


Cerebrovascular accident (CVA) atau Stroke merupakan suatu kondisi dimana
pasokan darah ke otak terputus yang dapat diakibatkan karena adanya penyumbatan
(stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik), sehingga
terjadi kematian sel-sel pada sebagian area otak. Serangan stroke dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan motorik anggota tubuh dan otot, kognitif
dan koordinasi secara signifikan. Salah satu bentuk stimulasi non-invasive yang
dapat diaplikasikan dalam rehabilitasi pasien stroke adalah stimulus arus searah
transkranial (TDCS: Transcranial Direct Current Stimulation). Pemberian TDCS
bertujuan untuk meningkatkan aktifitas gelombang frekuensi alfa dan menurunkan
aktifitas gelombang frekuensi delta pada pasien pasca stroke. Pada penelitian ini,
parameter Quantitative Elektroencephalograph (QEEG) digunakan untuk
mengamati adanya perbedaan pola gelombang frekuensi pada otak penderita stroke
sebelum dan sesudah pemberian TDCS. Parameter kuantitatif yang digunakan
adalah parameter power absolut, power relatif, power rasio Delta+Theta/Alfa+Beta
(DTABR) dan rasio Delta/Alfa (DAR) dan persentase tiap pita gelombang
frekuensi di otak. TDCS diberikan dengan dosis 2 mA selama 10 menit kepada 23
orang yang terdiri dari 12 pasien pasca stroke dan 11 orang normal sebagai kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada parameter
QEEG sebelum dan sesudah pemberian stimulus pada pasien pasca stroke maupun
orang normal. Pada subjek normal, sebelum pemberian TDCS dominan berada pada
gelombang frekuensi alfa dengan rerata persentase sebesar 25.67 ± 3.26% dan
setelah pemberian stimulus mengalami peningkatan yang signifikan pada rerata
gelombang alfa sebesar 1.91 ± 1.52% (p = 0.042) dan penurunan rerata gelombang
delta sebesar 5.04 ± 0.42% (p = 0.002). Sedangkan pada pasien pasca stroke,
sebelum pemberian TDCS dominan berada pada gelombang delta, dengan nilai
rerata persentase 43.03 ± 5.06%. Setelah pemberian stimulus mengalami
peningkatan pada pita frekuensi alfa sebesar 1.42 ± 0.15% (p = 0.001) dan terjadi
penurunan pada pita frekuensi delta sebesar 10.44 ± 2.02% (p = 0.000). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan pemberian TDCS terjadi perubahan pola gelombang
EEG pada pasien pasca stroke mengikuti profil pola gelombang EEG pada orang
normal.