digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Murwani
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

COVER Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Murwani
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penderita DBD di Kota Bandung mengalami peningkatan yang cukup besar . Penderita DBD di Kota Bandung berasal dari berbagai kelompok usia, gender, dan tempat tinggal. Persebaran dari penderita DBD merupakan hal yang diselidiki dalam tugas akhir ini. Tujuan pertama yang ingin dicapai adalah mengetahui kelompok usia penduduk yang paling rentan terserang virus dengue dan memeriksa apakah terdapat perbedaan kerentanan terhadap virus dengue antara laki-laki dan perempuan. Tujuan kedua adalah mengetahui kecamatan di Kota Bandung yang menjadi sumber infeksi dengan menggunakan Granger Causality test. Yang dimaksud sumber infeksi adalah kecamatan dimana kejadian DBD terjadi lebih awal. Dalam pengujian Granger, kecamatan di Kota Bandung dibagi menjadi dua bagian yaitu pusat dan sekitar. Kecamatan pusat dipilih dari kecamatan dengan jumlah data penderita DBD (per 100000 penduduk) terbanyak dan kecamatan sekitar merupakan kecamatan lain di luar pusat. Dari hasil pengelompokan data pasien diketahui bahwa peluang infeksi virus dengue di Kota Bandung dari tinggi ke rendah memiliki urutan sebagai berikut: anak-anak, remaja, dewasa, dan pensiun. Peluang infeksi virus dengue antara laki-laki dan perempuan hampir sama. Uji Granger Causality menunjukkan bahwa kecamatan sekitar granger cause kecamatan pusat, sehingga dapat dikatakan bahwa kejadian DBD di kecamatan sekitar terjadi lebih dulu dibandingkan kejadian DBD di kecamatan pusat.