digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, telekomunikasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan masyarakat karena setiap kegiatan terintegrasi dengan layanan ponsel mereka. Pada era digital ini, pengguna seluler telah beralih ke layanan data (OTT, over the top) daripada layanan legacy (pesan suara dan pesan teks). Indonesia menempati peringkat nomor empat terbesar di dunia dengan pertumbuhan kondisi ekonomi menjanjikan yang mengarah pada permintaan yang tinggi akan kebutuhan telekomunikasi bagi masyarakat. Kondisi ini akan membuat industri telekomunikasi yang diproyeksikan akan tumbuh menjanjikan di masa depan akan menjadi menarik bagi para investor untuk berinvestasi di industri telekomunikasi. PT. XL Axiata, Tbk. adalah salah satu operator seluler terbesar di Indonesia dengan kinerja yang menjanjikan. Pada tahun 2018, dikarena regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendaftarkan ulang kartu SIM, banyak operator seluler kehilangan pelanggannya, pertumbuhan industri telekomunikasi turun sebesar minus 6 persen dan menyebabkan hilangnya keuntungan bagi operator seluler. Pada tahun 2019 perusahaan telekomunikasi mulai pulih dari kesulitan yang ditunjukkan oleh harga saham yang mulai meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menilai PT. XL Axiata, Tbk. harga saham dengan menggunakan Absolute Valuation berdasarkan Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation berdasarkan data historis EV/EBITDA dan metode P/E Ratio untuk memperkirakan harga saham potensial XL Axiata di akhir tahun 2020 dengan menggunakan data historis 5 tahun dari 2015 hingga 2019. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harga saham XL Axiata pada akhir tahun 2020 masih memiliki potensi kenaikan dengan menilai menggunakan dua metode yang disebutkan sebelumnya.