World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari separuh obat di seluruh dunia
digunakan secara tidak rasional. Salah satu obat yang berisiko tinggi dan berbahaya jika
digunakan secara tidak rasional adalah obat golongan anti infeksi. Penggunaan yang tidak
tepat dapat dapat menyebabkan resistensi organisme penyebab infeksi menjadi lebih sulit
untuk diobati. Di Puskemas Margahayu Raya Kota Bandung anti infeksi merupakan
golongan obat yang sering digunakan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian ketepatan
penggunaan anti infeksi di Puskemas Margahayu Raya Bandung sebagai salah satu kegiatan
jaminan mutu yang berorientasi pada efektivitas terapi dan keamanan pasien. Penelitian ini
merupakan studi observasional yang dilakukan secara retrospektif pada resep yang
mengandung obat anti infeksi pada bulan Januari hingga Maret 2015. Pengkajian resep
dilakukan dengan membandingkan data anti infeksi yang aktual dengan Kategori
Penggunaan Obat (KPO) yang telah disusun sebelumnya berdasarkan pustaka standar
mutakhir. Penggolongan ketidaktepatan penggunaan anti infeksi dilakukan berdasarkan
metode Gyssens. Dari pengkajian terhadap 3034 resep, ditemukan 2002 kasus potensial
masalah terkait obat (drug related problems/DRPs). Sebanyak 1949 kasus dapat
dikelompokan berdasarkan metode Gyssens, terdiri dari 17 kasus tidak tepat waktu
pemberian obat (kategori I), 12 kasus tidak tepat dosis (kategori IIA), 9 kasus tidak tepat
interval pemberian (kategori IIB), 285 kasus pemberian obat terlalu singkat (kategori IIIB),
168 kasus terdapat obat lebih efektif (kategori IVA), 21 kasus terdapat obat spektrum lebih
sempit (kategori IVD), 305 kasus obat tanpa indikasi (kategori V) dan 1132 kasus tidak dapat
dievaluasi karena kekurangan informasi / data yang mendukung (kategori VI); sedangkan
53 kasus lainnya berupa kasus potensi interaksi obat. Selain itu juga ditemukan ketidak
tepatan lain berupa resep yang ditulis oleh personel selain dokter sebanyak 955 resep. Potensi
kejadian masalah terkait obat sebanyak dua kasus untuk setiap tiga resep yang dikaji.