Perubahan iklim dan tutupan lahan mengakibatkan perubahan rezim hidrologi,
mengancam keberlanjutan sumber air, sehingga dilakukan upaya adaptasi atau
penyesuaian infrastruktur sumber air dan mitigasi. Upaya untuk memenuhi
kebutuhan air yang terus meningkat sedang ketersediaan sumber daya air terbatas
diperlukan suatu perencanaan terpadu yang berbasis wilayah sungai guna
menentukan langkah dan tindakan tepat dengan mengoptimalkan potensi SDA
(sumber daya air) dan melindungi/melestarikan serta meningkatkan SDA. Wilayah
penelitian dilakukan di DAS Komering Hulu yaitu Danau Ranau - Bendung Perjaya
di daerah hujan tipe ekuatorial. Daya dukung sumber air yang tidak dikelola
mengakibatkan daya rusak air (ancaman kekeringan dan banjir). Telah terjadi daya
rusak air di DAS Komering, dimana ekstremitas debit di hulu DAS mengakibatkan
kerusakan dinding sungai (peralihan limpasan sungai). Penelitian disertasi ini
bertujuan membangun model konseptual optimasi pengelolaan Waduk Kaskade
DAS Komering Hulu daerah tipe hujan ekuatorial dalam rangka mengendalikan
daya rusak di DAS Komering serta menjamin keberlanjutan sumber air. Data yang
dipergunakan dalam penelitian sebagian besar menggunakan data sekunder yang
diambil dari BBWS VIII , BMKG, Balai DAS Musi serta data pendukung lainnya
dalam menunjang pengolahan data terutama data komponen utama hidrologi yaitu
hujan dan debit. Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Pada tahap pertama
adalah melakukan pengumpulan data dalam penelitian karakterisasi rezim hidrologi
DAS Komering Hulu. Tahap kedua adalah melakukan analisis keberadaan
pengembangan waduk di DAS Komering Hulu dalam pengendalian daya rusak dan
meningkatkan ketersediaan sumber air. Dilakukan analisis pola operasional waduk
dengan deterministik untuk menentukan pedoman lintasan waduk serta optimalisasi
waduk dengan debit prakiraan model Diskrit Markov. Pada tahap ketiga
optimalisasi waduk dengan debit prakiraan model Kontinu. Selanjutnya tahap
keempat menganalisis limpasan waduk, sebelum dan sesudah pengembangan
waduk. Hasil penelitian menunjukkan model optimasi tercapai apabila pedoman
lintasan aktual waduk (kering, normal dan basah) mendekati lintasan pedoman
dibangun (PP 37 tahun 2010). Didapat optimasi model kontinu lebih baik dibanding
model diskrit stokastik. Hasil didapat kalibrasi debit historik dan debit prakiraan
Markov untuk Danau Ranau 0,7019 sedang korelasi lintasan pedoman dan pedoman
lintasan aktual waduk 0,8743. Untuk Waduk Tiga Dihaji didapat kalibrasi debit
historik dan debit prakiraan Markov senilai 0,6470 sedang korelasi lintasan
ii
pedoman dan pedoman lintasan aktual waduk 0,8352. Hasil perhitungan dengan
model Kontinu menghasilkan nilai korelasi lintasan pedoman dan pedoman lintasan
aktual di Danau Ranau menghasilkan nilai 0,9110 sedang waduk Tiga Dihaji
0,8987. Pada penelusuran banjir di di DAS Komering Hulu berdasar hasil analisis
limpasan aliran puncak yang terjadi di Bendung Perjaya sebelum pengembangan
waduk sebesar 4.500 m3/det dan setelah pengembangan waduk sebesar
3.500 m3/det.