digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks Volkanik Ijen berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, terdiri dari kaldera besar dengan luas 252 km2, yang di dalamnya terdapat lebih dari 15 pusat erupsi. Diantara pusat erupsi tersebut, Kawah Ijen merupakan satu-satunya pusat erupsi yang masih aktif. Setiap hari gas sulfur keluar dari Kawah Ijen, menyebabkan air danau Kawah Ijen menjadi salah satu yang paling asam di dunia. Atas dasar fakta tersebut, pengetahuan mengenai proses magmatisme dan model dapur magma di bawah Kawah Ijen menjadi sangat menarik untuk dipahami. Selain itu, penelitian ini akan difokuskan untuk melihat peran metode kemagnetan batuan dalam mengidentifikasi proses magmatisme dan model dapur magma. Sampel yang digunakan berupa lava yang diambil dari 13 lokasi berbeda dan termasuk pada produk letusan Kawah Ijen pada sebelum 2.590 tahun yang lalu. Pada masing-masing sampel dilakukan pengukuran geokimia dan karakteristik kemagnetan batuan, untuk mengetahui geokimia whole rock, geokimia mineral, suseptibilitas magnetik, magnetisasi remanen, temperature Curie, serta parameter histerisis. Hasil dari perhitungan Cpx-Opx Thermobarometry menunjukkan bahwa terdapat tiga zona dapur magma di bawah permukaan Kawah Ijen, yaitu pada kerak bagian bawah (25-28 km), bagian tengah kerak (13-19 km), serta bagian atas kerak (?10 km). Sementara itu, proses magmatisme yang terjadi pada tahap pra-erupsi Kawah Ijen sebelum 2.590 tahun yang lalu juga cukup kompleks. Proses tersebut meliputi kristalisasi magma, pelarutan mineral plagioklas, pencampuran magma, proses dinamik dalam dapur magma akibat arus konveksi, proses eksolusi pada mineral titanomagnetit, degassing, dan proses dekompresi. Hasil tersebut diperoleh melalui analisis tekstur batuan dan mineral, data geokimia, serta karakteristik mineral magnetik dan parameter kemagnetan batuan. Analisis jenis mineral magnetik dapat membantu dalam mengidentifikasi proses magmatisme, sedangkan melalui analisis suseptibilitas dapat diperkirakan kedalaman proses kristalisasi dan kecepatan pembekuan magma secara relatif.