COVER Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alif Azfar Badaruddin
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu sumber energi yang saat ini banyak dikembangkan adalah panas bumi.
Indonesia memiliki 127 gunung api karena dekat dengan jalur subduksi lempeng
sehingga memiliki potensi panas bumi yang cukup tinggi. Lokasi prospek panas
bumi seringkali berasosiasi dengan aktivitas gempa-gempa mikro (M<3). Pada
penelitian ini, aktivitas gempa-gempa mikro tersebut dimanfaatkan untuk
mengetahui dan menganalisis struktur bawah permukaan berdasarkan struktur
kecepatan seismik Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs.
Data yang digunakan adalah data katalog gempa mikro (ts-tp < 6 sekon) pada
Lapangan Panas Bumi “AS†dalam rentang waktu Januari-Juli 2013. Data
gempabumi yang digunakan berjumlah 1.065 event yang direkam menggunakan 50
buah seismometer yang tersebar di daerah penelitian. Lokasi hiposenter gempa
mikro ditentukan menggunakan metode grid search dengan perangkat lunak
NonLinLoc. Hasil penentuan lokasi hiposenter gempa mikro menunjukkan
distribusi event gempa mikro berada pada tiga klaster utama. Event yang digunakan
untuk proses relokasi dan pembaharuan model kecepatan direduksi berdasarkan
nilai azimuth gap sehingga menghasilkan 416 event. Data hiposenter gempa mikro
yang telah diperbaharui digunakan sebagai input inversi tomografi waktu tunda
menggunakan perangkat lunak SIMULPS12, beserta data model kecepatan awal,
koordinat stasiun, model grid kecepatan, dan parameter kontrol inversi.
Parameterisasi grid inversi yaitu sebesar 2km x 2km x 0.5km. Proses pembaharuan
model kecepatan dan relokasi hiposenter gempa mikro menghasilkan lokasi
hiposenter gempa mikro yang lebih presisi dengan nilai residual travel time yang
lebih kecil. Lokasi hiposenter gempa mikro yang berasosiasi dengan lokasi
reservoir membuktikan adanya aktivitas seismik yang ditimbulkan oleh zona
lemah. Hasil inversi tomografi seismik 3D untuk Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs
menunjukkan adanya komponen-komponen sistem panas bumi diantaranya cap
rock, reservoir dominasi uap dan dominasi fluida, zona saturasi fluida dekat
permukaan, dan zona penurunan tekanan pori. Hasil interpretasi dan model
konseptual menunjukkan kesesuaian dengan model geologi Lapangan Panas Bumi
“AS†yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya.
Perpustakaan Digital ITB