








Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja campuran laston lapis aus (ACWC)
yang dimodifikasi dengan serbuk ban bekas (crumb rubber) menggunakan
proses kering, dimana crumb rubber sebagai subtitusi agregat fraksi no. 50 dengan
variasi campuran 0%, 25%, dan 50%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen di laboratorium. Pengumpulan data primer dilakukan
melalui pengujian terhadap agregat, aspal, crumb rubber, dan campuran.
Perencanaan campuran beraspal panas menggunakan metode Marshall untuk
mendapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO). Pengujian laboratorium pada kondisi
KAO yang didapat terdiri atas pengujian Modulus Resilien dengan menggunakan
alat Dynamic Testing System (DTS) pada temperatur 25°C, 35°C, dan 45°C serta
pengujian rut depth dengan menggunakan alat Hamburg Wheel Tracking (HWT)
pada temperatur 45°C dan 60°C.
Dari hasil pengujian penambahan crumb rubber pada campuran meningkatkan nilai
KAO dan menurunkan nilai stabilitas Marshall, dimana pada persentase 50%
crumb rubber didapat KAO tertinggi yaitu 6,5% dan stabilitas Marshall terendah
yaitu 1191,854 kg. Penambahan crumb rubber dalam campuran menurunkan nilai
Modulus Resilien, dimana campuran AC-WC dengan 0% crumb rubber memiliki
nilai yang paling tinggi (berurutan masing-masing temperatur yaitu 4273 MPa,
1728 MPa, dan 525 MPa). Namun, pada temperatur 60°C penambahan 25% crumb
rubber dalam campuran memiliki ketahanan rutting yang tinggi ditunjukan dengan
nilai rut depth yang kecil yaitu 3,00 mm dan nilai Stripping Inflection Point serta
creep slope yang lebih tinggi (berurutan yaitu 2600 lintasan dan 781 lintasan/mm).
Berdasarkan nilai stabilitas Marshall, Modulus Resilien, dan rut depth tersebut
maka kadar crumb rubber untuk pengganti agregat fraksi no. 50 yang memberikan
nilai terbaik pada campuran AC-WC adalah 25% sesuai dengan pengujian di
laboratorium.