
ABSTRAK Suciana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3A Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3B Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5A Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5B Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Suciana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia (urutan ke-9
dengan menyumbang 2.2% total cadangan batu bara di dunia). 81.79 % kebutuhan batu bara dalam negeri di
gunakan sebagai bahan bakar PLTU. Salah satu provinsi di Indonesia yaitu Gorontalo turut andil dalam kegiatan
pembangunan PLTU guna memenuhi kebutuhan listrik dengan bahan bakar batu bara. Dalam menunjang
kebutuhan batu bara dari luar pulau maka direncanakan dermaga bongkar muat batu bara di Teluk Tudi,
Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo dengan tipe dolphin dan struktur deck on pile. Dermaga
direncanakan terdiri dari loading platform, breasting dolphin, mooring dolphin, dan trestle. Lingkup bahasan
tugas akhir meliputi penjelasan kriteria desain struktur dermaga, perhitungan beban yang bekerja pada dermaga,
penentuan dimensi dermaga, analisis struktur dermaga, desain penulangan elemen struktural beton, dan analisis
daya dukung tanah. Acuan desain dermaga mengacu pada British Standard sedangkan kriteria desain untuk
elemen struktural mengacu pada SNI 1729: 2015 untuk baja dan SNI 2847: 2013 untuk beton.
Analisis struktur dermaga dilakukan menggunakan perangkat lunak SAP2000. Hasil dari pemodelan berupa Unity
Check Ratio (UCR), defleksi struktur, gaya dalam balok dan pelat, serta reaksi perletakan. Dermaga Batu bara
yang direncanakan menghasilkan UCR antara 0.8 hingga 1.0 dengan defleksi balok serta tiang pancang memenuhi
batas ijin. Gaya dalam digunakan untuk perencanan tulangan struktur beton dan reaksi perletakan digunakan untuk
memnentukan kedalaman rencana pemancangan pondasi struktur dermaga. Berdasarkan analisis daya dukung
tanah maka pondasi struktur loading platform, breasting dolphin, mooring dolphin, dan trestle masing-masing
dipancang hingga kedalaman 21 m, 27 m, 20 m, dan 20 m di bawah dasar laut.