digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 Rubianto Kapid
PUBLIC Alice Diniarti

Abstrak: Analisis burial geohistory memerlukan parameter yang berperan pada sejarah sedimentasi cekungan suatu daerah. Salah satu parameter tersebut adalah data biostratigrafi. Data biostratigrafi yang dimaksud merupakan inventarisasi biozonasi yang dijumpai di suatu daerah baik berupa data pemboran maupun data pengukuran stratigrafi di permukaan. Data tersebut diolah secara numerik untuk menghasilkan korelasi umur secara "absolut" yang disebut sebagai program Age-depth, yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan- kepentingan yang lebih luas lagi. Delapan subprogram yang dibuat merupakan tulang punggung program biostratigrafi tersebut dan digunakan untuk menunjang pembuatan sejarah (burial geohistori) daerah yang diselidiki. Tulisan ini membahas pengolahan data biostratigrafi yang didapat dari eksplorasi geologi sebelumnya, sehingga menjadi suatu parameter yang sangat menentukan pada pelaksanaan program burial geohistory secara keseluruhan. Masukan data, pengolahan data, kelemahan program dan manfaat serta hal-hal yang perlu disempurnakan dibahas secara rinci pada tulisan ini.