Superkapasitor merupakan salah satu teknologi yang menjanjikan dalam sistem
penyimpanan energi, karena daya yang tinggi, arus yang besar, serta stabilitas
siklusnya yang baik. Pada penelitian ini, karbon aktif digunakan sebagai bahan
penyusun elektroda karena karbon aktif memiliki struktur berpori dengan luas
permukaan tinggi dan konduktivitas yang tinggi pula. Selain itu, karbon aktif
harganya terjangkau dan dapat disintesis dari sumber daya yang diperbaharui.
Karbon aktif disintesis dari bahan baku kulit salak dengan karbonisasi hidrotermal
dan aktivasi kimia menggunakan KOH. Kulit salak dipilih sebagai pre-kursor
pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan fixed carbon yang tinggi
serta kandungan abu yang rendah, tetapi biasanya hanya dibuang sebagai limbah.
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh tekanan operasi proses karbonisasi
hidrotermal. Tekanan operasi ini akan menentukan fasa dari air yang digunakan,
di mana pada penelitian ini, tekanan diatur sehingga air divariasikan dalam fasa
uap dan fasa cair (kondisi subkritik). Pada karbonisasi hidrotermal, suhu operasi
divariasikan 225 °C dan 250 °C dengan waktu karbonisasi ditetapkan selama 5
jam. Aktivasi kimia dengan KOH sebagai activating agent dilakukan setelah
diperoleh hasil berupa hydrochar dari proses karbonisasi hidrotermal.
Selanjutnya, karbon aktif yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan metode
adsorpsi-desorpsi gas nitrogen, scanning electron microscope, Fourier transform
infrared, X-ray diffraction, dan spektroskopi Raman. Sampel yang dihasilkan juga
dikarakterisasi secara elektrokimia dengan metode cyclic voltammetry,
galvanostatic charge-discharge, dan electrochemical impedance spectroscopy.
Dari hasil penelitian ini diperoleh luas permukaan karbon aktif sintesis tertinggi
sebesar 2907,31 m2/g dan kapasitansi tertinggi superkapasitor sebesar 15,57 F/g.