ABSTRAK Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira DAFTAR Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP OKKY KRISNA RACHMAN_LAMPIRAN.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP OKKY KRISNA RACHMAN_JURNAL.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
Sektor industri telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan
nasional Indonesia; lebih dari itu, sektor ini juga menyediakan kebutuhan dasar dan
kesempatan kerja untuk masyarakat. Akan tetapi seiring dengan pesatnya pertumbuhan
industri, akan selalu muncul isu mengenai keberlanjutan dari proses industri tersebut.
Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini, industri air kemasan telah menjadi salah
satu sector industri yang paling vital di Indonesia dimana sektor ini telah menyediakan
layanan air siap minum untuk masyarakat dan juga berkontribusi cukup signifikan pada
pertumbuhan GDP nasional; akan tetapi, industri ini juga telah memunculkan beberapa
dampak lingkungan seperti eksploitasi sumber daya air dan limbah plastik yang
dihasilkan dari produk akhirnya. Environmental governance digunakan sebagai
pendekatan teoritis dari penelitian ini sedangka Sustainable Development Goals sebagai
pendekatan kontekstual. Kedua pendekatan tersebut digunakan dalam rangka untuk
memberikan pembahasan yang komprehensif akan proses industry dan tata kelola
pemerintahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan komoditi tersebut.
Penelitian ini akan mengidentifikasi seluruh stakeholder yang terkait, fungsi mereka,
regulasi dan juga hubungan interaksi diantara stakeholder tersebut yang dapat
menimbulkan dampak pada proses produksi dari industri air kemasan. Metode yang
digunakan meliputi, stakeholder analysis, need-gap analysis dan pendekatan system
thinking. Data yang digunakan berasal dari hasil observasi lapangan dan wawancara
semi-struktur kepada 9 stakeholder, selain juga data sekunder yang berasal dari dokumen
peraturan dan standard yang terkait dengan industri air kemasan. Berdasarkan hasil
analisis, terdapat beberapa celah regulasi pada prosedur eksploitasi sumber daya air, tidak
tersedianya mekanisme koordinasi yang baik, ketidakefisienan pada sistem pengawasan
dan juga kurangnya integrasi pada sistem insentif untuk industri tersebut. Analisis
kemudian dilanjutkan dengan pembahasan melalui pendekatan system thinking yang
menghasilkan governance model berdasarkan 5 sub-sistem, yaitu system pengawasan,
regulasi dan prosedur, penelitian dan pengembangan, mekanisme koordinasi dan insentif
ekonomi. Dari hasil temuan tersebut, beberapa rekomendasi kebijakan dihasilkan yang
meliputi penguatan system pengawasan, membangun regulasi yang jelas untuk prosedur
eksploitasi sumber daya air, mendorong koordinasi yang intensif diantara para
stakeholder dan juga menstimulasi pemilik industri dengan memberikan insentif
ekonomi. Lebih lanjut, hasil temuan dan rekomendasi tersebut dapat juga diaplikasikan
pada sektor industri lain yang memiliki karakteristik yang sama seperti menyediakan
kebutuhan dasar untuk masyarakat, berkaitan dengan proses eksploitasi sumber daya
alam dan menghasilkan limbah plastik dari proses produksinya.