digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Okky Krisna Rachman
PUBLIC Yoninur Almira



Sektor industri telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan nasional Indonesia; lebih dari itu, sektor ini juga menyediakan kebutuhan dasar dan kesempatan kerja untuk masyarakat. Akan tetapi seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri, akan selalu muncul isu mengenai keberlanjutan dari proses industri tersebut. Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini, industri air kemasan telah menjadi salah satu sector industri yang paling vital di Indonesia dimana sektor ini telah menyediakan layanan air siap minum untuk masyarakat dan juga berkontribusi cukup signifikan pada pertumbuhan GDP nasional; akan tetapi, industri ini juga telah memunculkan beberapa dampak lingkungan seperti eksploitasi sumber daya air dan limbah plastik yang dihasilkan dari produk akhirnya. Environmental governance digunakan sebagai pendekatan teoritis dari penelitian ini sedangka Sustainable Development Goals sebagai pendekatan kontekstual. Kedua pendekatan tersebut digunakan dalam rangka untuk memberikan pembahasan yang komprehensif akan proses industry dan tata kelola pemerintahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan komoditi tersebut. Penelitian ini akan mengidentifikasi seluruh stakeholder yang terkait, fungsi mereka, regulasi dan juga hubungan interaksi diantara stakeholder tersebut yang dapat menimbulkan dampak pada proses produksi dari industri air kemasan. Metode yang digunakan meliputi, stakeholder analysis, need-gap analysis dan pendekatan system thinking. Data yang digunakan berasal dari hasil observasi lapangan dan wawancara semi-struktur kepada 9 stakeholder, selain juga data sekunder yang berasal dari dokumen peraturan dan standard yang terkait dengan industri air kemasan. Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa celah regulasi pada prosedur eksploitasi sumber daya air, tidak tersedianya mekanisme koordinasi yang baik, ketidakefisienan pada sistem pengawasan dan juga kurangnya integrasi pada sistem insentif untuk industri tersebut. Analisis kemudian dilanjutkan dengan pembahasan melalui pendekatan system thinking yang menghasilkan governance model berdasarkan 5 sub-sistem, yaitu system pengawasan, regulasi dan prosedur, penelitian dan pengembangan, mekanisme koordinasi dan insentif ekonomi. Dari hasil temuan tersebut, beberapa rekomendasi kebijakan dihasilkan yang meliputi penguatan system pengawasan, membangun regulasi yang jelas untuk prosedur eksploitasi sumber daya air, mendorong koordinasi yang intensif diantara para stakeholder dan juga menstimulasi pemilik industri dengan memberikan insentif ekonomi. Lebih lanjut, hasil temuan dan rekomendasi tersebut dapat juga diaplikasikan pada sektor industri lain yang memiliki karakteristik yang sama seperti menyediakan kebutuhan dasar untuk masyarakat, berkaitan dengan proses eksploitasi sumber daya alam dan menghasilkan limbah plastik dari proses produksinya.