digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Iradiasi matahari bersih, tersedia, berlimpah dan terkenal sebagai sumber energi terbarukan. Pembangkit listrik sistem Solar Photovoltaic (PV) dengan sistem hibrida diperkenalkan sebagai solusi potensial untuk memenuhi permintaan listrik untuk area off-grid, seperti Desa Jifak, Kabupaten Asmat, Papua. Pada tahun 2018, wilayah jangkauan jaringan listrik hanya 57,03% di Provinsi Papua, Indonesia. Di sisi lain, wilayah ini secara konsisten menerima intensitas radiasi matahari yang tinggi dengan rata-rata 4,68 kWh / m2 per tahun. Tujuan penelitian adalah merancang modul sistem Photovoltaic (PV) surya yang cocok, yang akan digunakan lebih lanjut di Desa Jifak, Kabupaten Asmat. Model Sistem PV hibrida yang dikembangkan ini menampilkan modul PV, konverter penambah, metode Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Algoritma Konduktansi Incremental yang diterapkan untuk melacak titik daya maksimum, model baterai penyimpanan, model inverter fase tunggal, generator set (Genset) dan model beban komunal. Sistem PV hibrida dikembangkan menggunakan program MATLAB / SIMULINK, dan verifikasi hasil dilakukan menggunakan program HOMER Pro. Program MATLAB / SIMULINK dipilih karena kemampuan penyesuaian untuk input data setiap jam. Sementara itu, program HOMER Pro hanya menampung input data bulanan ratarata. Kemampuan kustomisasi MATLAB / SIMULINK adalah sistem mengemudi untuk menggabungkan kinerja PV yang lebih komprehensif. Dalam penelitian ini, model yang diusulkan menunjukkan bahwa titik daya maksimum selalu terletak pada posisi yang diharapkan, mudah dilacak, dan dipelihara dengan meningkatkan dan menurunkan variabel profil iradiasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa output energi, setara dengan setidaknya 40 kWh mampu memasok listrik sebagai beban bersama untuk 100 rumah tangga di Desa Jifak, Kabupaten Asmat, provinsi Papua.