Perkembangan industri cerdas mendorong perubahan piramida industri menjadi Cyber Physical System (CPS). CPS merupakan sebuah sistem cerdas yang mampu menghubungkan antara perangkat komputasional dan perangkat fisik pada sistem. Salah satu industri yang mulai menerapkan CPS adalah industri proses distilasi. Proses distilasi merupakan proses pemisahan dua atau lebih campuran dengan cara memanaskannya pada suhu operasional tertentu yang kemudian dikondensasi kembali untuk mendapatkan konsentrasi larutan distilat yang diinginkan. Salah satu komponen terpenting dalam proses distilasi adalah boiler/heater. Boiler memiliki peran yang sangat penting, karena adanya peristiwa evaporasi. Dengan pemilihan titik didih larutan yang tepat, maka konsentrasi distilat yang diinginkan akan dapat dicapai. Pada penelitian ini dilakukan 3 skenario pengendalian suhu boiler untuk mendapatkan konsentrasi dan volume distilat terbaik. Estimator Kalman Filter juga digunakan untuk mengestimasi status-status model dan untuk mengatasi gangguan pada sistem dan sensor. Hasil implementasi pada bukaan reflux 100% menunjukkan bahwa skenario 1 menghasilkan konsentrasi distilat 71% dan volume 720 ml, skenario 2 menghasilkan konsentrasi distilat 72% dan volume 750 ml, sedangkan skenario 3 menghasilkan konsentrasi distilat 79% dan volume 750 ml. Dari ketiga skenario tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada skenario 1 dan 2 memiliki keunggulan pada waktu operasi dan energi boiler yang kecil. Namun, pada skenario 3 kemurnian konsentrasi lebih terjamin walaupun dengan waktu operasi dan energy yang besar.