Berdasarkan hasil dari survei e-government PBB pada tahun 2018 yaitu indeks epartisipasi (EPI) Indonesia berada pada ranking 92 dengan indeks EPI 0,618. Indeks EPI Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga, seperti Malaysia EPI 0,8876 rangking 32, Filipina EPI 0,9382 rangking 19, Singapura EPI 0,9663 rangking 13, dan juga masih kalah dengan Thailand EPI 0,6517 rangking 82 dan Vietnam EPI 0,691 rangking 72. Untuk meningkatkan skor indeks e-partisipasi menggunakan media sosial adalah pilihan yang tepat. Banyak negara sudah menggunakan media sosial untuk menjalin komunikasi dengan rakyatnya. Berikutnya kita harus mengetahui terlebih dahulu sudah sejauh mana tingkat keterlibatan (engagement) warga kepada media sosial pemerintah? Tentu dengan melakukan pengukuran (measurement) sehingga dapat diketahui tingkat keterlibatannya.
Dalam studi ini, kami mengusulkan formula baru untuk mengukur tingkat keterlibatan warga pada Instagram Kementerian dan Lembaga Pemerintah Indonesia. Kami melakukan penambangan data (data mining) untuk melacak dan merangkum aktivitas engagement pada akun Instagram Kementerian dan Lembaga selama periode satu tahun, antara 1 Januari – 31 Desember 2018. Instagram menyediakan RESTful Application Programming Interface (API) dengan teknik Scraping menggunakan program scraper berbasis Ruby untuk membuat permintaan ke server Instagram dan menerima rincian posts akun dalam file JSON. Lalu kami mengonversi data dari JSON ke file CSV untuk setiap akun menggunakan program Parser berbasis Ruby.
Hasil evaluasi perbandingan menunjukkan formula baru yang diusulkan menggunakan lebih banyak variabel yang terkait dengan Engagement Rate (ER) sehingga lebih representatif menggambarkan variabel dari ER. Hasil analisis korelasi juga menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah followers semakin rendah nilai ER sehingga diberlakukan pengelompokkan berupa Range nilai ER berdasarkan jumlah followers. Penilaian hasil pengukuran ER mengungkapkan bahwa 31 akun dari 61 akun Instagram Kementerian dan Lembaga mendapatkan kualitas ER yang rendah (low) hal ini berarti 50,82% akun Instagram Kementerian dan Lembaga belum mengoptimalkan akun Instagramnya untuk mendapatkan engagement dari followers-nya.