Perkembangan revolusi industri 4.0 disamping memberikan dampak yang besar berupa peningkatan produksi dibidang industri juga membuka celah siber bagi pihak luar untuk memberikan ancaman terhadap sistem. Sistem kendali industri pada awalnya hanya didesain untuk memenuhi prioritas SRA(Safety, Reliability, and Availability) saat ini mulai ditekan untuk mempertimbangkan aspek keamanan terkait besarnya dampak yang dapat ditimbulkan akibat serangan dari pihak luar seperti pada kasus Trojan di Uni Soviet maupun Stuxnet. Dalam membuat sistem CPS berbasis automasi yang aman digunakan metode manajemen resiko yang terdiri dari risk assessment, pendeteksian serangan, serta mitigasi. Asesmen resiko memberikan hasil berupa ancaman dengan resiko terbesar untuk kolom distilasi mini berbasis CPS yakni ancaman modifikasi. Modifikasi nilai data sensor serta modifikasi waktu tunda (delay) digunakan sebagai skenario pada tesis ini. Pendeteksian serta pemulihan dengan metode roll-forward melalui neural network diterapkan untuk skenario modifikasi nilai data sensor. Sedangkan untuk pendeteksian serta pemulihan waktu tunda digunakan metode estimasi delay dengan pengendali PID.